Jelaskan 3 Lapisan Penting Telekomunikasi di Indonesia, Menkomifo Sebut Jokowi Ingin Infrastruktur Digital Merata
Ilustrasi menara Base Transceiver Station (BTS). (Unsplah)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus membangun dan memperkuat infrastruktur digital di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

"Hadirnya Presiden Joko Widodo untuk menghubungkan yang belum terhubung di wilayah nasional," katanya dalam rapat bersama Komite I DPR dengan Kominfo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 6 Februari, disitat Antara.

Menkominfo menegaskan Presiden Jokowi ingin pembangunan pusat-pusat pertumbuhan yang terdistribusi dengan rata di seluruh wilayah tanah air.

"Tidak hanya terpusat di wilayah komersial, tetapi membuka wilayah baru," katanya.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah fokus memeratakan pembangunan infrastruktur digital. Dengan demikian, pembangunan tidak hanya di sentral pertubuhan yang sudah ada, tetapi membangun pusat pertumbuhan yang baru. Wilayah itu sebagian besar berada di daerah 3T.

"Pembangunan infrastruktur digital lebih merata," tuturnya.

Dia menambahkan, infrastruktur digital tidak hanya bisa dilihat dalam bentuk hasilnya saja seperti signal. "Tidak serta-merta ada signal di suatu wilayah. Ada satu jaringan yang saling terhubung," imbuhnya.

3 Lapisan Penting Telekomunikasi di Indonesia

Menkominfo menyebutkan, ada tiga lapisan yang penting salam telekomunikasi di Indonesia.

Adapun lapisan pertama adalah broadband atau fiber optik. Dia mengaku, pemasangan fiber optik jaringan telekomunikasi tidak mudah baik di darat dan di laut.

Bahkan, lanjut dia, banyak fiber optik yang putus di dasar laut karena aktivitas bawah laut seperti longsor dan letusan gunung api.

"Indonesia merupakan negara dengan jaringan fiber optik cukup panjang sekitar 460.000 kilometer, baik di darat maupun di laut," ungkapnya.

Lapisan kedua, kata dia, untuk wilayah yang tidak bisa dibangun fiber optik, terdapat alternatif dengan membangun radio telekomunikasi mendukung layanan broadband dan satelit.

Menkominfo menyebutkan, Komimfo membangun dua satelit untuk mendukung layanan itu. Menurutnya, Kominfo telah memprediksi peluncuran satelit paling cepat pada pertengahan 2023.

Selanjutnya, lapisan terakhir adalah Base Transceiver Station (BTS). Selama ini, kata dia, BTS hanya dibangun di wilayah komersial. Akan tetapi, Kominfo terus membangun di wilayah 3T.