Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus membangun jaringan telekomunikasi secara merata. Saat ini, hampir 97 persen wilayah pemukiman telah terhubung dengan jaringan telekomunikasi. 

Namun, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengungkapkan masih ada tantangan berkaitan dengan kualitas jaringan telekomunikasi di beberapa wilayah. 

Nezar percaya tantangan tersebut dapat diselesaikan melalui program penguatan sinyal dan peningkatan kapasitas jaringan. Menurutnya, pelaksanaan program itu akan menjadikan Indonesia selangkah lebih maju dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN.

Jadi menurut Nezar, daerah-daerah yang memiliki frekuensi ataupun sinyal internet yang lemah akan ada program enhancement. 

“Kita menuju dengan kecepatan 100 mbps untuk internet karena sekarang rata-rata Indonesia berada di 27 Mbps, ranking di tingkat ASEAN kita nomer 3 dari bawah,” kata Nezar dalam siaran resminya pada Jumat, 3 Januari. 

Ia menyatakan peningkatan kualitas konektivitas diperlukan agar adopsi teknologi terbaru, seperti 5G dan Internet of Things (IoT) bisa makin merata. 

Menurutnya, digitalisasi berbagai sektor saat ini akan makin cepat ketika ditopang dengan infrastruktur telekomunikasi yang mumpuni.

“IoT ini suatu keniscayaan, nanti akan berhubungan erat dengan AI. IoT juga dipakai kayak di pelabuhan juga kita lihat tadi bisa untuk mendeteksi kontainer yang masuk, kapal, dan lainnya,” jelasnya.

Wamenkomdigi Nezar menekankan konektivitas yang bermakna akan berdampak luas pada aspek sosial dan ekonomi. “Ini adalah tantangan besar yang akan menjadi program utama Kementerian Komdigi ke depan,” tegasnya.