Usut 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut, Polri 'Salahkan' BPOM Soal Pengawasan
Bareskrim Polri. (ANTARA-Laily Rahmawaty)

Bagikan:

JAKARTA - Polri bakal mendalami munculnya dua kasus baru gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Jakarta. Pengusutan awal akan fokus kepada yang dikonsumsi. Adapun, dari dua kasus itu, salah satu pasiennya meninggal dunia.

"Tim sedang turun untuk telusuri kembali, apa yang dikonsumsi pasien tersebut," ujar Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dikonfirmasi, Senin, 6 Februari.

Namun, saat disinggung mengenai pengawasan peredaran obat yang diduga menjadi penyebab kasus GGAPA, Pipit enggan berkomentar.

Ia meminta pertanyaan sama disampaikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebab, lembaga itu yang memiliki kewenangan perihal tersebut.

"Ailahkan ditanyakan kepada BPOM langsung ya, saya rasa BPOM perlu menjelaskan ke publik terkait bagaimana pengawasannya sehingga kasus serupa bisa lolos," kata Pipit.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahril menyebut saat ini ada dua kasus baru GGAPA di Jakarta setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember tahun lalu. Satu pasien kasus gagal ginjal akut meninggal dunia.

Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari, tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.

“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek” kata Syahril