Bantah PDIP, Heru Budi Tegaskan Tak Ada Lagi Lahan Harus Dibebaskan di Sodetan Ciliwung
Permukiman padat penduduk di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat 16 Juli 2021. (Antara-Aditya PP)

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan bahwa tidak ada lagi lahan yang perlu dibebaskan pada area pembangunan Sodetan Ciliwung.

Hal ini membantah pernyataan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Ida Mahmudah yang mengungkapkan masih perlunya pembebasan lahan untuk pengerjaan jembatan.

"Enggak ada lahan yang perlu dibebaskan lagi," kata Heru saat ditemui di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 2 Februari.

Heru mengaku bahwa terdapat jembatan yang perlu diperlebar sehubungan dengan pelebaran Kali Ciliwung untuk menunjang proyek sodetan di sisi tempat keluarnya air (outlet).

"Di ujung sodetan itu, misalnya ada jembatan yang panjangnya 15 meter, lalu karena kalinya kita lebarkan jadi 20 sampai 30 meter, kan jembatannya harus kita panjangkan di ujung," ungkap dia.

Yang jelas, Kepala Sekretariat Presiden ini menyebut lahan yang diperlukan untuk memperpanjang jembatan sudah ada dan tidak perlu dibebaskan lagi. "Kalau yang ini, saya lihat di Ciliwung, (lahannya) sudah (beres). Tinggal melebarkan saja," lanjut Heru.

Sebelumnya, dalam rapat Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengungkapkan bahwa masih ada lahan pada area Sodetan Ciliwung yang perlu dibebaskan untuk sarana penyeberangan.

"Ada kebutuhan pembebasan lahan terkait dengan ada penyeberangannya. Hanya beberapa bidang sih yang harus dibebaskan. Jadi di sodetan itu ada jembatan yang harus naik," ucap Ida.

Ida pun meminta Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk memeriksa pemetaan lahan yang menurutnya perlu dibebaskan sesuai kebutuhan beserta nilai anggarannya.

"Maksud saya biar ini tuntas, Bapak mesti lihat di situ. Apakah harus dibebaskan atau seperti apanya. Tapi, prinsipnya harus sesuai aturan yang ada. Walaupun ini menjadi kebutuhan sodetan, tetapi juga harus selektif untuk pembebasan lahannya," ungkap Ida.