Bukan Beras atau Cabai, Biaya Kontrak Rumah Penyumbang Inflasi Tertinggi Kota Malang
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

MALANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyatakan bahwa biaya kontrak rumah di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, memberikan andil tertinggi terhadap inflasi Januari 2023 sebesar 0,16 persen di wilayah tersebut.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan kenaikan biaya kontrak rumah tercatat mengalami kenaikan 2,44 persen dengan memberikan andil inflasi 0,16 persen.

"Biaya atau harga kontrak rumah mengalami kenaikan harga sebesar 2,44 persen dengan andil inflasi sekitar 0,16 persen," kata Erny dilansir ANTARA, Rabu, 1 Februari.

Erny menjelaskan komoditas lain yang mendorong inflasi di Kota Malang adalah adanya kenaikan harga beras sebesar 2,81 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen, serta kenaikan cabai rawit sebesar 41,19 persen dan memberikan andil 0,07 persen.

Selain itu, rokok kretek mengalami kenaikan 4,19 persen, minyak goreng naik 3,44 persen, emas perhiasan 2,48 persen, bawang putih naik 9,16 persen dan tarif kereta api pada periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 5,38 persen.

"Sementara itu, untuk komoditas yang menghambat inflasi terbesar adalah penurunan tarif angkutan udara turun 11,82 persen dengan andil 0,20 persen," katanya.

Kemudian, harga bensin turun 1,89 persen dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,11 persen dan telur ayam ras turun 7,49 persen. Kemudian, BPS Kota Malang juga mencatat penurunan harga daging ayam 0,22 persen dan tarif kendaraan ojek daring roda dua turun 3,79 persen.

Tercatat, Kota Malang Kota Malang mengalami inflasi terendah di Jawa Timur. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,63 persen.

Inflasi year on year (yoy) Kota Malang sebesar 6,06 persen, sementara inflasi month to month sebesar 0,15 persen.