MALANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kenaikan harga beras di Kota Malang, Jawa Timur, menjadi salah satu komoditas yang memengaruhi terjadinya inflasi sebesar 0,50 persen di wilayah setempat pada Februari 2024.
Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Kota Malang, Jumat, mengatakan bahwa kenaikan harga beras yang sebesar 7,94 persen pada Februari 2024 tersebut merupakan komoditas penyumbang inflasi nomor satu di wilayah setempat.
"Harga beras ini sebetulnya komoditas penyumbang inflasi nomor satu pada Februari 2024. Kenaikan harga beras memberikan andil 0,31 persen terhadap inflasi Kota Malang yang sebesar 0,50 persen," kata Umar dikutip dari ANTARA, Jumat, 1 Maret.
Dia menjelaskan, berdasarkan catatan BPS Kota Malang tren harga beras memang mengalami kenaikan dalam kurun waktu setahun terakhir.
Pada 2023, tercatat di bulan Oktober hingga Desember harga komoditas tersebut mulai mengalami penurunan harga.
Namun, lanjutnya, pada Januari hingga Februari 2024, harga beras kembali mengalami kenaikan dan tercatat pada rata-rata harga Rp15.497 per kilogram.
"Pada bulan ini harga beras hampir Rp15.500 per kilogram. Kenaikan tercatat terjadi mulai Agustus 2022, yang secara perlahan dan terus-menerus. Saat itu, harga beras berada di kisaran Rp11.000 per kilogram," ujar Umar.
Ia menambahkan kenaikan harga beras terjadi mulai dari tingkat petani dan penggilingan. Di tingkat petani, harga gabah berada di kisaran Rp8.000 per kilogram, sedangkan di tingkat penggilingan sebesar Rp14.000 per kilogram.
"Beras di tingkat petani dan penggilingan itu naiknya tinggi. Sementara kenaikan di tingkat konsumen tidak setinggi itu, karena ada sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah seperti operasi pasar dan lainnya," ucapnya.
BACA JUGA:
Selain beras, lanjutnya, komoditas lain yang menyumbang inflasi Kota Malang adalah kenaikan harga cabai merah sebesar 31,67 persen, telur ayam ras 8,56 persen, daging ayam ras 2,83 persen, minyak goreng 1,64 persen dan biaya kontrak rumah sebesar 0,45 persen.
Sementara komoditas penghambat inflasi pada Februari 2024 di Kota Malang, di antaranya bawang merah yang turun sebesar 10,61 persen, cabai rawit 6,66 persen, harga tiket angkutan udara turun 3,16 persen, bawang putih 2,14 persen dan emas perhiasan turun 0.49 persen.
Tercatat, inflasi year on year (yoy) Kota Malang atau periode Februari 2023 dibanding Februari 2024 sebesar 2,64 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 2,81 persen dan dibanding nasional yang sebesar 2,75 persen.
Untuk inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 0,27 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 0,39 persen, dan nasional yang tercatat sebesar 0,41 persen.