Usai Bertemu Airlangga, Surya Paloh Buka Kemungkinan NasDem Gabung ke KIB
Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Golkar Airlangga Hartarto (Foto: DOK DPP Golkar/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, membuka kemungkinan untuk partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Golkar, PAN dan PPP. Sebaliknya, Paloh juga mengajak KIB untuk berkoalisi dengan Partai NasDem. 

Paloh mengakui bahwa partainya mencoba menjalin kerja sama dengan partai politik lain. Sebab jika dengan Golkar, hubungan NasDem sudah terjalin sangat dekat bahkan punya historis. 

"Yang lain kita memang baru mencoba ya, baru mencoba. Apakah perlu akan mungkin bergabung dengan KIB? ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan NasDem kan. Jadi probability, kemungkinan itu masih terbuka," ujar Paloh saat konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 1 Februari. 

Diketahui, saat ini NasDem tengah menjajaki koalisi dengan PKS dan Demokrat. Ketiga parpol sedang mematangkan koalisi yang dinamai Koalisi Perubahan dan hanya tinggal menunggu deklarasi. 

Paloh pun mengungkap alasan dirinya lebih memilih mengunjungi Partai Golkar ketimbang partai-partai yang tergabung dalam bakal Koalisi Perubahan. Paloh menyebut partai yang diketuai Airlangga Hartarto itu adalah prioritas, karena punya latar belakang sejarah bagi karir politiknya.  

"Prioritas bagi NasDem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai saat ini, jenjang karir politik saya yang saya capai hari ini," ujar Surya Paloh 

Alumni Partai Golkar itu mengatakan, dirinya sudah bergabung dengan partai beringin sejak berusia 16 tahun. 

"Saya harus jujur mengatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, ditambah 43 tahun sangat lama itu, lebih dari setengah abad saya kira. Jadi, di Golkar sendiri ada 43 tahun, baru kemudian ada NasDem," tuturnya. 

"Jadi terlepas apapun juga kekurangan saya stau sama lain, tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling pemahaman, enggak salah kalau dibilang alumni Golkar, itu memang benar adanya. Jadi prioritas," kata Paloh.