JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Ketum Partai NasDem Surya Paloh. Pertemuan keduanya berlangsung di markas Golkar, Jakarta, Rabu, 1 Februari.
Dalam pertemuan di Rabu Pon itu, Airlangga mengungkap tiga hal yang dibahas bersama Surya Paloh, salah satunya terkait pemilihan umum (pemilu).
"Pertemuan hari ini, saya ingatkan hari ini adalah Rabu Pon, jadi pertemuan Rabu Pon ini perlu diperhatikan. Hari ini adalah silaturahmi dua partai dan partainya sama-sama pendukung Bapak Presiden Joko Widodo untuk dua periode," ujar Airlangga saat konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu, 1 Februari.
Airlangga mengungkapkan, dalam pertemuan hari ini ada banyak hal yang dibicarakan, baik sifatnya publik maupun rahasia. Namun, kata dia, hanya tiga hal yang bisa disampaikan kepada publik.
Pertama, Surya Paloh mengajak semua jajaran di Golkar dan NasDem untuk bersyukur karena Indonesia telah berhasil melewati ketidakpastian ekonomi pada 3 tahun terakhir akibat pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah, dengan modal pokok stabilitas politik dari partai pendukung bapak Presiden Joko Widodo termasuk di sini Partai Golkar dan Partai NasDem kita bisa melampaui badai. Nah, kita sekarang juga masuk di dalam tahun politik tetapi kita bersepakat bahwa partai politik pendukung bapak Presiden harus tetap solid. Karena ini adalah momentum yang enggak boleh kita lepaskan," ungkap Airlangga.
Menko Perekonomian itu menyebutkan, pemerintah telah mendapatkan kepercayaan dunia pasca gelaran KTT G20. Sehingga stabilitas politik menjadi penting karena masih ada tugas-tugas pemerintah yang juga memerlukan kerjasama dengan parlemen atau partai politik.
Termasuk mengenai Perppu terkait Pemilu dengan adanya pemekaran di Papua. Perppu terkait dengan Cipta kerja dan berbagai perundang-undangan yang akan memuluskan pertumbuhan perekonomian, kesejahteraan sosial dan perlindungan sosial ke depan.
"Jadi, tadi kesepakatannya kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai dua partai politik bahwa kita bisa melalui dengan baik dan untuk itu komunikasi wajib hukumnya. Sehingga kita saling tahu dan saling ada pengertian, itu yang pertama," jelas Airlangga.
BACA JUGA:
Kedua, terkait dengan Pemilu. Bahwa Partai Golkar dan Partai NasDem terus mendorong agar Pemilu dilakukan secara terbuka. "Dan pada waktu itu Ketua Umum Partai Golkar ini adalah Pak Jusuf Kalla, dan kesimpulannya pada waktu itu pemilihan secara terbuka dan itu sudah kita jalani dalam berbagai pemilu," tuturnya.
Ketiga, lanjut Airlangga, kunjungan Surya Paloh ke markas Golkar adalah kunjungan balasan. Airlangga pun menyambut dengan tangan terbuka Surya Paloh yang dahulu kader Golkar
"Saya beberapa waktu yang lalu meninjau kantor NasDem yang luar biasa, dan kali ini saya juga menunjukkan kepada Pak Surya Paloh bahwa Golkar juga punya kantor yang juga fungsional. Saya katakan fungsional, kalau biasa dan luar biasa tergantung pada Pak Surya Paloh yang memang seleranya tinggi," kata Airlangga.
"Tentu beliau kami sambut homecoming pulang ke rumah ke Partai Golkar, dan tentu tangan kami terbuka juga dengan Partai NasDem," tambahnya.