Bagikan:

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan bahwa pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan silaturahim biasa antara pimpinan partai politik dengan presiden.

“Jadi itu silaturahim biasa antara pimpinan partai politik dengan presiden dan harusnya semua partai melakukan itu,” kata Taslim kepada wartawan di NasDem Tower, kepada ANTARA, Minggu, 29 Januari.

Taslim mengatakan bahwa pertemuan tersebut bukan kali pertama Surya Paloh bertemu dengan Jokowi.

“Kan sering. Hanya terakhir-terakhir ini karena masing-masing sibuk, jadi Oktober 2022 itu kesibukan presiden ke Kamboja dan G20, November 2022 tanggal 23 Pak Surya sudah ke luar negeri 'check up' dan segala macam, baru kembali minggu lalu, itu silaturahim biasa saja,” ucap Taslim.

Apabila terdapat berbagai macam tafsir akibat pertemuan itu, Taslim mengatakan terserah orang ingin melakukan tafsir apa.

“Kita niat baik, dan sampai sekarang kami tetap komit menyatakan bersama Jokowi sampai 2024. Itu komitmen awal kami, kalau kami ingkar itu nanti rakyat marah sama kami,” ucap Taslim.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Charles Meikyansyah menyebut Surya Paloh bertemu Jokowi pada Kamis 26 Januari. Charles mengatakan tidak ada kader Partai NasDem yang mendampingi Surya Paloh dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan tersebut terjadi di tengah kabar perombakan kabinet ("reshuffle") karena desakan dari politikus PDI Perjuangan atas deklarasi Partai NasDem yang akan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Ketika menghadiri acara "Kick-Off" Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu, Jokowi menjawab pertanyaan jurnalis tentang kemungkinan "reshuffle" atau perombakan kabinet dilakukan Rabu 1 Februari.

Wartawan bertanya, apakah Presiden akan melakukan perombakan kabinet pada Rabu Pon itu.

“Masa (pekan depan Rabu Pon)? Rabu Pon, benar? Ya nanti tunggu saja,” jawab Jokowi.

Sebelumnya, saat ditanya apakah pertemuannya dengan Paloh membahas perombakan kabinet, Jokowi menjawab, “Mau tahu saja.”