Menerka Hubungan NasDem dan Gerindra Pasca Prabowo Sowan ke Surya Paloh
Partai Gerindra menegaskan bahwa capres 2024 hanya satu, yakni Prabowo Subianto. (foto: istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyisakan spekulasi. Apakah Partai Gerindra dan NasDem bakal berkoalisi pada Pilpres 2024, atau hanya penjajakan kerjasama untuk Pemilu Serentak.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad, menilai silaturahmi politik antar ketua umum dan fungsionaris parpol belakangan ini, tentu memiliki makna yaitu dalam rangka menjajaki koalisi Pilpres 2024. Baik yang dilakukan Gerindra dan NasDem, maupun parpol lain hingga ada yang sudah secara resmi membentuk koalisi.

"Sebetulnya terlalu dini menjajal koalisi Pilpres 2024, karena pelaksanaan pileg dan pilpres masih dua tahun lagi. Akan tetapi, saya melihat sowan politik saat ini lebih ke pemanasan dan manuver politik," ujar Andriadi kepada VOI, Rabu, 8 Juni.

Oleh karena itu, menurutnya, silaturahmi politik antara Prabowo dan Surya Paloh hanya sebagai upaya menjajaki koalisi. Meskipun belum ada kesepakatan kerjasama politik antara keduanya.

"Tentu selain sowan politik antara sahabat lama, sesama pernah berada dalam Golkar dan bertarung dalam konvensi capres Golkar 2004 lalu, serta sesama partai pendukung pemerintah, juga dalam rangka menjajal kemungkinan koalisi pilpres 2024, walaupun belum ada kesepakatan politik," jelasnya.

Meski demikian, direktur eksekutif Nusantara Institute PolCom RSC itu menilai, koalisi antara Gerindra dan NasDem tidak akan terjadi kecuali Partai Gerindra mendukung pencapresan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab sepertinya, NasDem tengah melirik Anies untuk mendaftar di konvensi capres.

"Iya kecuali Gerindra dukung Anies Baswedan atau NasDem dukung Prabowo," pungkas Andriadi.

Surya Paloh Bicara Soal Romantisme Sahabat Lama Bersama Prabowo

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menerima kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni. Surya Paloh menyebut Prabowo sebagai sahabat lama lantaran hubungan pertemanannya sudah 40 tahun.

"Hari ini saya berserta kawan-kawan di NasDem mendapatkan kunjungan kehormatan dari sahabat lama, yang dalam kapasitas beliau juga sebagai Menteri Pertahanan dan lebih khusus lagi sebagai Ketua Umum DPP Gerindra," ujar Surya di Kantor NasDem, Rabu, 1 Juni.

Surya tak menyebut pertemuan itu membicarakan soal penjajakan koalisi NasDem dan Gerindra. Hanya saja, Surya mengungkapkan, pertemuan tersebut membahas hal-hal romantisme dengan sesama alumni Partai Golkar itu.

"Pertemuan kami tadi lebih banyak membicarakan hal-hal romantisme, semangat persahabatan yang cukup terjaga dalam kurun waktu yang cukup lama, puluhan tahun," ungkapnya.

Surya juga menuturkan, keduanya membahas banyak hal baik secara pribadi maupun perihal negara.

"Merupakan suatu kekuatan bagi kami berdua untuk lebih bisa membahas banyak hal, tidak hanya terbatas pada hubungan kami pribadi tapi juga masalah-masalah strategis bagi kepentingan kemajuan bangsa dan negara kita," katanya.

Surya Paloh juga mengungkap suatu kesepakatan terkait Pemilu 2024 usai melakukan bertemu Prabowo. Bukan soal koalisi, Surya Paloh mengatakan kesepakatan antara NasDem dan Gerindra dalam pertemuan hari ini adalah sama-sama menjaga stabilitas nasional pada saat maupun sesudah Pemilu 2024 usai.

"Antara Gerindra dan NasDem atau sebaliknya NasDem dengan Gerindra terjadi kesepakatan, stabilitas nasional harus kita jaga. Pemilu kita ajak untuk membangun kesadaran bagaimana kita menghargai budaya politik yang lebih sehat, penghormatan kita satu sama lain harus tetap terjaga," ujar Surya Paloh saat konferensi di Kantor NasDem, Rabu, 1 Juni.

Menurut Surya, berkompetisi dalam pemilu bukan dengan saling menjatuhkan, tetapi bisa berkompetisi di dalam harmoni. Serta mencoba berupaya untuk membangun kesadaran publik agar politik-politik identitas, politik aliran, dan politik ajaran tidak menganggu stabilitas nasional.

Sementara, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut tak ada agenda khusus yang bakal dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Tidak ada agenda khusus, saya diundang kawan saya, ya saya datang ya. Ya makan siang," kata Prabowo Subianto.