JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Maret.
Pertemuan tertutup itu diakui mereka memang ada sejumlah bahasan soal ekonomi nasional hingga perpolitikan. Namun, keduanya kompak menyebut pertemuan hari ini hanya sekadar silaturahmi.
"Hari ini DPP NasDem kedatangan tamu sekaligus sahabat Partai Golkar tentu merupakan suatu kunjungan silaturahmi yang memberikan arti tersendiri bagi keinginan kedua parpol untuk membangun sinergitas yang memang harus lebih diperkuat," ujar Surya Paloh saat jumpa pers.
Surya Paloh mengungkapkan, banyak hal yang diperbincangkan. Kedua parpol, kata dia, mempunyai kesepakatan yang sama bahwa kebijakan harus menempatkan kepentingan nasional.
"Kita berupaya sepenuh hati dengan output kerja optimal dibawah pemerintahan kepempinaan Jokowi tetap berjalan efektif sampai akhir masa jabatan beliau," jelas Surya.
Sementara, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan, pertemuan yang berlangsung hampir memakan waktu 3 jam itu sangatlah bersahabat. Airlangga bahkan menyebut dirinya sebagai junior Surya Paloh.
"Tentu pertemuan sangat membanggakan dan silaturahmi sangat dalam karena Surya Paloh ini adalah salah satu guru di partai Golkar, tadi saya ingatkan beliau, beliau lebih lama di partai Golkar daripada di partai NasDem. Sehingga apa yang dilakukan ini pernah jadi junior beliau. Jadi partai Golkar dan NasDem ini seluruhnya sejalan. Kalau ada yang tidak sejalan itu kita utamanya kebersamaan," kata Airlangga.
"Tadi disampaikan pertemuan tertutup, karena tertutup jadi ada yang dibuka ada yang ditutup," sambungnya.
BACA JUGA:
Mengutip Surya Paloh, Airlangga mengungkapkan berbagai hal termasuk yang utama adalah menjaga keberlanjutan pemerintahan dan tantangan yang tidak biasa. Utamanya ekonomi ditengah pandemi dan konflik global.
"Kita menghadapi dua tahun pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Kemudian tantangan terakhir itu ketegangan geopolitik di Ukraina dan berdampak kepentingan nasional tentunya kenaikan harga-harga komoditas kemudian inflasi, dan super komoditas ini ada yang diuntungkan sehingga akan membuat jurang antara yang kaya dan miskin semakin melebar," jelasnya.
"Dan kita Partai Golkar dan Partai NasDem untuk menyanggah itu sehingga masyarakat yang terdampak bisa melalui badai ini dengan baik," tambah dia.
Selain soal ekonomi dan geopolitik, NasDem dan Golkar juga menyinggung soal politik nasional. Salah satunya, Pilkada DKI Jakarta.
Sempat tersiar kabar bahwa NasDem dan Golkar akan 'mengawinkan' Bendahara Umum NasDem Sahroni dan mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
"Hadir juga disini Ibu Airin dan juga Pak Sahroni. Sehingga pembahasan ya tidak hanya berbicara makro tapi juga mikro yang detil," demikian Airlangga.