Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh buka suara soal pemanggilan dirinya oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara pada pekan lalu. Menurutnya, dugaan reshuffle yang menjadi dasar pemanggilan tersebut sangat multitafsir.

"Ya, dalam suasana menjelang Pemilu memang multitafsir bisa terjadi di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja, tapi yang jelas bahwasannya pertemuan dengan Bapak Presiden Jokowi itu ada. Dalam waktu yang relatif seperti biasanya, cukup panjang bagi saya untuk waktu seorang Bapak Presiden ya, lebih dari 1 jam 20 menit ya," ujar Surya Paloh usai pertemuan di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 1 Februari.

Paloh mengatakan, dirinya tidak melihat sesuatu yang berubah dari sikap Jokowi. Sehingga kata dia, dugaan akan mereshuffle menteri dari NasDem belum nampak.

"Saya tidak melihat ada perubahan, suasana penerimaan baik dalam apa saja yang saya pahami, dalam memahami komunikasi yang biasanya terjadi. Jadi ini yang pertama," ungkapnya.

Oleh karena itu, jelas Paloh, bagi NasDem memberikan dukungan atas kepemimpinan Jokowi bukanlah hanya sebagai retorika dan kepentingan sesaat, tapi memang ada keikhlasan. Sehingga soal reshuffle, NasDem menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.

"Lain halnya kalau memang ada kebijakan dari beliau, nah itu enggak ada masalah bagi saya," sebutnya.

"Jadi, artinya apapun kebijakan yang terbaik, masalah reshuffle sederhana untuk saya ulangi, sepenuhnya hak prerogatif Presiden. Jadi kalau ada yang mengatakan reshuffle-lah, ini lah, yah kita memang harus bisa pahami, ini proses dalam pematangan dan kematangan berpolitik di negeri ya itu bagi kita semuanya," tambah Paloh.

Surya Paloh pun membantah jika kunjungannya ke Golkar adalah perintah dari Presiden Jokowi. Menurutnya, kedatangan NasDem ke partai-partai politik adalah untuk menjaga kesejukan jelang Pemilu 2024.

"Secara lisan enggak ada. Saya enggak tahu suasana batin beliau, tapi yang saya tahu bahwasannya semuanya baik. Presiden Jokowi, saya, Mas Airlangga, dan semua partai-partai koalisi pemerintahan harusnya memprioritaskan suasana yang kondusif, yang agak sejuk," kata Paloh.

Paloh menambahkan, NasDem memprioritaskan kepentingan publik yang merindukan pemerintahan yang kuat. Namun, disisi yang sama tetap menjaga empati nurani publik untuk keadaan sekarang ini.

"Nah, saya pikir itu yang mau kita capai dan saya yakin itu tetap ada, dan masih tetap kuat di diri seorang Presiden Jokowi," ucapnya.