Bagikan:

JAKARTA - Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen ( BKSAP ) DPR RI Dewi Coryati menegaskan, parlemen Indonesia mendukung partisipasi dan keterwakilan perempuan dalam resolusi konflik dan proses perdamaian.

Hal ini pula yang menjadi harapkan oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1325 on Women, Peace and Security (UNSCR 1325), yang sudah diadopsi hampir 23 tahun yang lalu.

"Memastikan dan meningkatkan partisipasi dan keterwakilan perempuan merupakan prasyarat bagi perdamaian dan stabilitas dunia," tegas Dewi dalam intervensinya pada sesi 10th Session of the PUIC Conference of Muslim Women Parliamentarians, Sidang Umum PUIC di Algiers, Aljazair, Sabtu 28 Januari.

Politisi Partai PAN ini menuturkan bahwasanya ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa dengan adanya partisipasi perempuan, dapat meningkatkan kemungkinan kesepakatan damai bertahan lebih lama. Setidaknya dalam dua tahun sebesar 20 persen, dan serta 35 persen bertahan selama 15 tahun.

"DPR RI juga menyambut baik kerja sama dan kolaborasi, berbagi informasi dan bertukar pikiran, serta memfasilitasi kegiatan dan/atau program dengan Parlemen Anggota PUIC. Tentunya upaya tersebut untuk memperkuat dan memastikan bahwa perempuan dapat berpartisipasi penuh dan memiliki peran substantif dalam penyelesaian konflik dan proses perdamaian," pungkasnya.