JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah berencana memberikan sejumlah bantuan atau relaksasi kepada perusahaan, khususnya di industri tekstil, furnitur, dan alas kaki, pada 2023.
Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi dampak buruk dari resesi global yang diprediksi akan terjadi pada tahun depan.
"Kami prinsipnya, kan, mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK). Beberapa dalam rapat kemarin sudah mendapatkan persetujuan, kami sedang siapkan draft policy-nya saja," kata Agus di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, pada Selasa, 27 Desember.
Agus menyebut pihaknya telah menyampaikan beberapa usulan untuk membantu industri tekstil, furnitur, dan alas kaki ini, seperti usulan larangan terbatas (lartas) impor dan kebijakan dari pos border menjadi border.
Kemenperin pun mengusulkan pemberian relaksasi dalam mengatur kewajiban jam kerja.
"Selama ini, kan, industri harus membayar minimal 40 jam. Nah, kami minta itu direlaksasi paling tidak sampai kondisi normal," ujar Agus.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, kata Agus, pihaknya menyarankan perluasan pasar ekspor. Salah satu strategi yang disiapkan adalah mendorong perjanjian dagang dengan Uni Eropa (EU).
"Hal itu diharapkan dapat membuat produk ekspor dari Indonesia dapat kompetitif dengan produk Vietnam yang tidak kena tarif impor di Eropa," ungkapnya.
Pada prinsipnya, Kemenperin berupaya mencegah terjadinya langkah PHK di tengah ancaman resesi tahun depan.