Dilanda Perang, Ukraina Anggarkan Investasi Rp8,1 Trilun untuk Pengadaan Drone Tahun 2023
Drone TB2 Bayraktar Ukraina. (Wikimedia Commons/Ministry of Defence of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Ukraina merencanakan investasi sebesar hampir 550 juta dolar AS atau sekitar Rp8.270.460.000.000 untuk pengadaan drone, sementara 16 kesepakatan pasokan telah ditandatangani dengan produsen Ukraina, kata Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov Hari Senin.

Baik pasukan Ukraina maupun Rusia telah menggunakan beragam Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV), umumnya dikenal sebagai drone, untuk tujuan pengintaian dan penyerangan selama 11 bulan perang.

"Pada 2023, kami meningkatkan pengadaan UAV untuk Angkatan Bersenjata Ukraina,” tulis Menhan Reznikov di Facebook, melansir Reuters 31 Januari.

"Kami berencana mengalokasikan sekitar 20 miliar hryvnia (Rp8.182.200.650.000) untuk segmen ini," ungkapnya.

Ukraina diketahui telah menerima pasokan UAV yang signifikan dari mitranya, mulai dari Bayraktar TB2 yang dilengkapi rudal Turki hingga drone pengintai Black Hornet buatan Norwegia, yang beratnya kurang dari 33 gram.

Kyiv sekarang berusaha untuk meningkatkan produksi dalam negeri untuk membangun apa yang disebut pejabat sebagai "pasukan drone".

"Kemandirian kompleks industri militer merupakan salah satu faktor kemampuan pertahanan negara," tulis Menhan Reznikov.

Diketahui, Militer Ukraina mengumumkan akan mulai membuat kompi drone serbu di dalam angkatan bersenjatanya minggu lalu, sementara Reznikov mengatakan Kementerian Pertahanan telah menerima aplikasi yang mengusulkan 75 drone buatan Ukraina yang berbeda.

"Setelah berkonsultasi dengan Staf Umum Angkatan Bersenjata, setelah pengujian, Kementerian Pertahanan telah menyelesaikan 16 kontrak negara dengan produsen UAV Ukraina," tandasnya. 

Terkait