JAKARTA - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyebut pihaknya telah menggelar investigasi, menyusul kabar adanya unit Angkatan Darat negara itu yang memantau dan mencatat output media sosial warga Inggris saat pandemi COVID-19.
Tentara dari Brigade ke-77 Angkatan Darat mengumpulkan tweet dari warga Inggris tentang COVID-19 pada awal pandemi, meneruskannya ke Kantor Kabinet sebagai bagian dari upaya lintas-pemerintah yang lebih luas, guna memerangi misinformasi dan disinformasi tentang COVID-19, klaim Big Brother Watch.
Seorang pelapor mengklaim, pasukan digunakan untuk memata-matai publik Inggris, kata kelompok kampanye kebebasan sipil setelah penyelidikan.
Para menteri sebelumnya mengatakan, Brigade ke-77 telah terlibat dalam membantu upaya pemerintah yang lebih luas untuk melawan disinformasi dan misinformasi tentang COVID-19.
Berbicara pada Hari Senin, Menteri Wallace mengatakan kemampuan kontra-disinformasi unit tersebut telah digunakan untuk menilai tren disinformasi Inggris.
Menurutnya, Brigade ke-77 dimaksudkan untuk bertindak melawan aktor-aktor yang bermusuhan di luar negeri.
"Itu bukan untuk terlibat dalam pengaturan, pemolisian atau bahkan pelaporan pendapat yang mungkin disetujui atau tidak disetujui," jelas Menteri Wallace, melansir The National News 31 Januari.
Sementara itu, politisi Partai Konservatif yang juga mantan menteri kabinet David Davis, yang menurut Big Brother Watch, dipantau sebagai bagian dari kelompok lintas-pemerintah, menyerukan agar masalah tersebut ditinjau. Menteri Wallace mengeluarkan jaminan, dia telah menginstruksikan agar masalah itu diperiksa.
"Rekan-rekan mungkin telah membaca laporan akhir pekan ini tentang aktivitas yang dilakukan oleh unit kontra-disinformasi Angkatan Darat di Brigade ke-77," ujarnya di Parlemen.
"Disinformasi online dari aktor negara asing merupakan ancaman serius bagi Inggris Raya, oleh karena itu selama pandemi kami mengumpulkan keahlian dari… lintas pemerintahan untuk memantau disinformasi tentang COVID," terangnya.
"Brigade ke-77 adalah unit gabungan personel reguler dan cadangan yang didirikan pada tahun 2015. Brigade ini menyampaikan kegiatan informasi sebagai bagian dari efek militer yang lebih luas, terhadap aktor negara yang bermusuhan dan organisasi ekstremis kekerasan yang berbasis di luar Inggris," papar Menteri Wallace.
"Itu menggunakan data yang tersedia untuk umum, termasuk materi yang dibagikan di platform media sosial, untuk menilai tren disinformasi Inggris. Itu tidak terlibat dalam mengatur, mengawasi atau bahkan melaporkan pendapat yang mungkin disetujui atau tidak disetujui."
Sementara, Davis mengatakan, "Saya cukup mengenalnya (Wallace), sehingga ketika dia memberi tahu kami bahwa dia memberikan instruksi dan pedoman yang jelas kepada Brigade untuk hanya memantau kekuatan asing dan ekstremis, dia mengatakan kebenaran yang sebenarnya."
"Namun, apakah dia akan meninjau masalah ini dan memastikan bahwa pedomannya telah diikuti dalam semua kasus?" lanjutnya.
BACA JUGA:
Menteri Wallace menjawab, "Ya, saya telah, dan saya telah menginstruksikan bahwa kami tidak hanya menyelidiki ceritanya, tetapi memang instruksi saya yang saya keluarkan secara pribadi setelah kunjungan dilakukan," tandasnya.
Sementara itu, seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada The Telegraph, "Disinformasi online adalah ancaman serius bagi Inggris, itulah sebabnya selama pandemi kami mengumpulkan keahlian dari seluruh pemerintahan untuk memantau disinformasi tentang COVID."
"Mereka tidak menargetkan individu atau mengambil tindakan apa pun yang dapat memengaruhi kemampuan siapa pun untuk berdiskusi dan memperdebatkan masalah secara bebas," tandasnya.