Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan wejangan kepada sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat puncak perayaan HUT ke-8, di Ballroom Djakarta Theater, Selasa, 31 Januari. 

Jokowi meminta agar PSI bisa memilih isu yang tepat untuk meraih kemenangan di kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Sebagai contoh, Jokowi lantas mengenang perjuangannya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

"Ingat saya ini bukan siapa-siapa, dari Solo ndeso masuk ke Jakarta kota besar. Saya melihat saat itu ada peluang. Karena setiap Pilkada selalu calonnya itu pake jas, pake peci. Enggak ada yang berani keluar dari situ," tegas Jokowi dikutip VOI dari kanal Youtube Partai Solidaritas Indonesia, Selasa malam. 

Dari penampilan bersama Ahok, Jokowi ingin PSI menjadi partai punya diferensiasi, punya perbedaan dengan partai lain. Isu yang diangkat PSI harus berbeda dan mampu diterima oleh segmen pemilih yang disasar. 

Apalagi, sambung Jokowi, menurut data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) jumlah pemilih berusia 17-39 tahun cukup besar di 2024. 

"Artinya isu-isu yangg mau kita angkat harus pas dengan keinginan pemilih 17 dan 39 tahun tadi. Isu-isunya apa bro dan sis jauh lebih tahu. Jangan mengangkat isu yangg tidak disukai anak muda kita. PSI harus memiliki diferinsiasi, jangan ikuti mereka. Jangan follower, tren setter. Dapat? Pasti dapat!," tegas Jokowi.