Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana mengaku partainya membuka peluang untuk mengusung ketua umumnya, Kaesang Pangarep untuk maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024.

Hanya saja, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota (UU Pilkada) membatasi usia calon gubernur paling rendah 30 tahun. Sedangkan batas usia calon wakil gubernur 25 tahun.

Secara usia, putra bungsu Presiden Joko Widodo ini baru akan berusia 30 tahun pada 25 Desember 2024. Setidaknya, jika tak ada perubahan batas usia calon gubernur dengan minimal umur 30 tahun, Kaesang bisa diajukan sebagai calon Wakil Gubernur dalam Pilkada tahun ini.

"Untuk Mas Kaesang menurut saya beliau sosok figur yang sangat baik. Menurut saya kalau administratifnya bisa terpenuhi, saya kira salah satu sosok yang bisa diusung adalah Mas Kaesang," kata William kepada wartawan, Selasa, 26 Maret malam.

Namun, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini mengaku terdapat sejumlah kader lain yang bisa diusung PSI di Pilkada DKI. Salah satunya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

"Selain tadi Mas Kaesang, Kami juga ada sosok Sis Grace. Sis Grace itu suaranya terbesar di (Pileg 2024 DPR RI) dapil Jakarta Barat dan Jakarta Utara, DKI III," tutur William.

"Dari perolehan suara Sis Grace yang luar biasa itu saya kira kepercayaan masyarakat ke Sis Grace itu besar. Berarti beloau dipercaya oleh masyarakat Jakbar dan Jakut," lanjutnya.

a William menegaskan kriteria calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung PSI merupakan sosok yang memiliki kinerja serupa dengan Joko Widodo.

Saat menjabat sebagai Gubernur DKI sejak tahun 2012, PSI menilai Jokowi telah menunjukkan bahwa pemimpin bisa dekat dengan rakyatnya.

Jokowi juga dianggap langsung memahami permasalahan Jakarta dengan gaya kepemimpinannya yang kerap blusukan.

"Beliau dengan gaya kepemimpinan yang sangat berbeda dan menciptakan harapan, pemimpin yang mau turun ke bawah, pemimpin yang menghilangkan sekat antara rakyat Jakarta dan pemimpinnya," ungkap dia.

William mengaku partainya memang belum melakukan survei lapangan secara langsung mengenai kepuasan masyarakat Jakarta atas kinerja Jokowi selama menjabat Gubernur DKI.

Namun, setidaknya PSI telah menangkap aspirasi konstituennya yang memang menginginkan figur seperti Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinan di Jakarta.

"Kita coba menjaring komunikasi dengan konstituen PSI. Mereka menginginkan seorang gubernur DKI Jakarta yang mirip dengan Pak Jokowi gitu. Jadi saya kira ini bukan klaim, ya, tapi suatu kerinduan yang menurut saya harus kita jawab," imbuhnya.