Demokrat Sebut Dukungan Resmi PKS ke Anies Patahkan Upaya Penggembosan Koalisi Perubahan
Agus Yudhoyono foto via Twitter

Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrat mengapresiasi langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah resmi memberikan dukungannya ke Anies Baswedan untuk maju Pilpres 2024. 

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, menyebut deklarasi dukungan PKS ke Anies Baswedan sebagai titik balik sekaligus menandakan bahwa Koalisi Perubahan semakin solid.

"Ini menjadi titik balik sekaligus mementahkan tudingan-tudingan yang selama ini disematkan ke PKS dan Partai Demokrat yang mengunci mesti dengan kadernya," ujar Kamhar kepada wartawan, Selasa, 31 Januari. 

"Partai Demokrat dan PKS membuktikan dan menegaskan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan," lanjutnya.

Kamhar menegaskan, soliditas ketiga partai juga mematahkan upaya penggagalan Koalisi Perubahan. Demokrat, kata dia, hanya tinggal menunggu deklarasi kerja sama yang lebih konkret.

"Ini juga sekaligus mematahkan upaya untuk menggembosi terbentuknya Koalisi Perubahan. Semakin ke sini semakin teruji ketiga partai ini mampu mengatasinya," tegas Kamhar. 

Sementara, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution, mengatakan dukungan PKS ini tak lepas dari kesepakatan bersama. Di mana keinginan tiga partai, yakni Demokrat, PKS dan NasDem untuk mengusung Koalisi Perubahan. 

"Sebelumnya jauh-jauh hari 3 Oktober 2022 Ketum NasDem, Surya Paloh mendahului pengumuman bahwa Anies bakal calon presiden NasDem," ujar Syahrial kepada wartawan, Selasa, 31 Januari. 

Dengan dukungan tersebut, lanjut Syahrial, Anies telah mengantongi 20 persen presidential threshold sebagai tiket maju Capres 2024. Selanjutnya, kata dia, Demokrat menunggu deklarasi resmi Koalisi Perubahan.

"Tentu kita masih tunggu deklarasi resmi ketiga partai yang akan ditandatangani oleh masing-masing partai. Kapan dilakukan yang pasti jawabannya tidak akan lama lagi, kita tunggu saja," ungkapnya.

Syahrial menegaskan, setiap hari tim kecil ketiga parol terus komunikasi intensif. "Tentu jangan lupa banyak juga yang berusaha ingin menggagalkan terbentuknya Koalisi Perubahan yang digagas Demokrat, NasDem, PKS," sambungnya.