Tiga Skenario DKI Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (DOK VOI/Diah Ayu)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan tiga skenario untuk menghadapi kenaikan kasus COVID-19. Salah satunya adalah melakukan penambahan kapasitas rumah sakit.

Hal ini disiapkan karena per 29 Desember 2020, angka keterpakaian tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19 telah mencapai 85 persen dan ruang Intensive Care Unit (ICU) mencapai 78 persen.

"(Skenario, red) pertama adalah rumah sakit full covid, yaitu semua rumah sakit merawat pasien COVID-19 menambah kapasitas tempat tidur," kata Riza seperti dikutip dari video yang diunggahnya di akun Instagram miliknya @bangriza, Jumat, 1 Januari.

Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah kapasitas tempat tidur di RS rujukan. Kebijakan ini berlaku dari mulai RSUD hingga rumah sakit swasta.

"Sesuai Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, seluruh RS rujukan COVID diminta meningkatkan kapasitas tempat tidur sampai maksimal 50 persen," tegasnya.

Skenario terakhir adalah menambah jumlah rumah sakit rujukan COVID-19. Hal ini dilakukan guna menangani lonjakan pasien di wilayah Ibu Kota ini. "Semoga usaha tersebut dapat mengimbangi jumlah kenaikan angka kasus COVID-19 yang masih meningkat," ungkapnya.

Lebih lanjut, meskipun skenario telah disiapkan namun Riza mengatakan saat ini jumlah ketersediaan tempat tidur masih aman. "Namun demikian kami pastikan ketersediaan ruang ICU dan ruang isolasi bagi penderita COVID-19 mencukupi," katanya.

Sebagai informasi, perkembangan kasus COVID-19 di DKI terus mengalami peningkatan. Per tanggal 25 Desember, pertambahan kasus COVID-19 di DKI mencapai rekor baru, yakni 2.096 kasus dengan akumulasi 171.871 kasus.

Sementara, kasus aktif atau orang yang masih dirawat dan melakukan isolasi karena belum dinyatakan negatif COVID-19 sebanyak 14.462. Tingginya kasus membuat keterpakaian tempat tidur isolasi dan ICU di 98 RS rujukan COVID-19 Ibu Kota melewati batas kekhawartiran yang ditetapkan WHO.

Per tanggal 20 Desember, persentase keterpakaian tempat tidur isolasi COVID-19 sebesar 85 persen. Artinya, telah terisi 5.691 pasien isolasi dari 6.663 tempat tidur yang disediakan.

Sementara, persentase keterpakaian tempat tidur ICU COVID-19 sebesar 80 persen. Artinya, telah terisi 722 pasien ICU dari 907 tempat tidur ICU yang disediakan.