Bagikan:

JAKARTA - Sebuah ledakan di masjid menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai puluhan lainnya di Kota Peshawar, Pakistan barat laut pada hari Senin, kata seorang pejabat rumah sakit, dan banyak dari korban adalah petugas polisi yang berkumpul untuk Salat Zuhur.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang mengoyak masjid yang penuh sesak itu, menyebabkan dinding runtuh.

Bangunan itu terletak di daerah kota yang dijaga ketat yang menampung kantor polisi dan tempat tinggal. Setidaknya ada 260 orang di dalam, kata seorang petugas polisi Sikandar Khan.

"Sebagian bangunan runtuh dan beberapa orang diyakini berada di bawahnya," tambahnya, melansir Reuters 30 Januari.

Cuplikan dari penyiar pemerintah PTV menunjukkan, polisi dan penduduk berebut untuk membersihkan puing-puing dari lokasi ledakan dan membawa orang yang terluka di pundak mereka.

"Kami menerima 19 tewas dan lebih dari 90 terluka," kata Mohammad Asim, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading Peshawar.

"Banyak lainnya berada dalam kondisi kritis," sambungnya.

Asim melanjutkan, dari yang terluka, hingga 15 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Peshwar, yang berada di tepi distrik kesukuan Pakistan dan berbatasan dengan Afghanistan, sering menjadi sasaran kelompok militan termasuk Taliban Pakistan.

Kelompok yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), adalah payung kelompok Sunni dan sektarian yang ingin menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan pemerintahan mereka sendiri.

TTP telah meningkatkan serangan sejak mengakhiri apa yang disebut kesepakatan damai tahun lalu dengan pemerintah Pakistan, yang difasilitasi oleh Taliban Afghanistan.