Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 42 orang tewas dan lebih dari 130 lainnya luka-luka ketika seorang pembom bunuh diri melancarkan aksinya pada sebuah acara partai politik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, Hari Minggu, menurut polisi dan petugas keselamatan.

Ledakan tersebut terjadi pada sebuah pertemuan partai konservatif Jamiat Ulama Islam-Fazl (JUI-F), yang dikenal memiliki hubungan dengan kelompok politik garis keras, di bekas wilayah kesukuan Bajaur yang berbatasan dengan Afghanistan.

Keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit-rumah sakit di Bajaur dan daerah-daerah sekitarnya di mana sebagian besar korban luka-luka dibawa, kata perwira polisi Distrik Nazir Khan, melansir Reuters 31 Juli.

Sementara, para korban yang terluka kritis diangkut dari Bajaur ke rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Peshawar dengan menggunakan helikopter militer.

Sebuah pernyataan dari Rescue 1122, layanan pertolongan pertama, menyebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 42 orang.

Khan mengatakan, ledakan tersebut juga menyebabkan lebih dari 130 orang terluka, sebagian besar mengalami luka serius.

Sementara itu, kepala polisi provinsi Akhtar Hayat mengatakan kepada Reuters, ledakan tersebut disebabkan oleh bom bunuh diri.

Pakistan telah mengalami lojakan serangan-serangan oleh para militan sejak tahun lalu, ketika gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan Islamabad gagal. Sebelumnya, sebuah pengeboman masjid di Peshawar menewaskan lebih dari 100 orang pada awal tahun ini.

Meskipun TTP dan kelompok-kelompok yang terkait telah berada di balik sebagian besar serangan di Pakistan dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ini menjauhkan diri dari serangan Hari Minggu, yang dikecam oleh juru bicaranya.

TTP menyatakan kesetiaan tetapi tidak secara langsung menjadi bagian dari Taliban yang berkuasa di negara tetangga, Afghanistan.

Sementara, Pemerintah Afghanistan sendiri mengutuk ledakan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh juru bicara mereka, Zabihullah Mujahid.

TTP bukanlah satu-satunya kelompok militan yang melakukan serangan di daerah tersebut, yang juga telah dihantam oleh cabang lokal ISIS.

Partai yang menjadi sasaran, JUI-F, adalah sekutu utama pemerintah koalisi Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang sedang mempersiapkan pemilihan umum nasional yang akan diselenggarakan pada Bulan November.

PM Sharif mengutuk ledakan tersebut, dan menyebutnya sebagai serangan terhadap proses demokrasi di Pakistan. Dia bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.