Semarang Darurat Gangster, Kapolrestabes Libatkan Pengguna Medsos Tekan Kriminalitas Jalanan
Ilustrasi remaja membuat konten di platform medsos TikTok. (Pixabay)

Bagikan:

JATENG - Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar berharap para pengelola media sosial (medsos) yang berada di lingkup Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) ini ikut berkontribusi terhadap pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kita samakan persepsi, bagaimana media sosial ini menjadi alat untuk pemeliharaan keamanan dan ketertiban," kata Irwan saat kegiatan "Jumat Curhat" bersama pada pengelola medsos di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat 27 Januari, disitat Antara.

Irwan menyebut, wilayah Kota Semarang saat ini sedang darurat aksi gangster. Oleh karena itu, lanjut dia, perlu peran serta media agar kasus kekerasan yang terjadi di wilayah Semarang agar cepat terungkap.

"Bagaimana upaya kita agar tindak kriminal serupa tidak terjadi lagi serta upaya pembinaan terhadap generasi muda, karena rata-rata pelaku kriminalitas jalanan tersebut merupakan remaja," tuturnya.

Ia memastikan, kepolisian serius dalam menangani berbagai tindak kriminalitas yang meresahkan masyarakat itu.

Sementara, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Jateng, Muhammad Aulia menambahkan, para pengelola medsos diharapkan bisa menyaring pembuatan dan unggahan konten di medsos.

Menurut dia, penyebaran informasi kepada masyarakat harus sehat dan tidak membuat gaduh.

Selain itu, lanjut dia, etika dalam menyebarluaskan informasi harus tetap dijaga, khususnya yang berkaitan dengan perkara kekerasan seksual.

"Media sosial itu jejak digitalnya tidak bisa dihapus, maka korban kejahatan seksual ini harus ikut dilindungi," tandasnya.