JAKARTA - Almarhum Muhammad Hasya Athallah Syahputra, mahasiswa FISIP UI yang tewas ditabrak pensiunan polisi, ternyata seorang atlet olahraga beladiri Taekwondo yang akan mengikuti kejuaraan kelas Internasional.
Ira, ibu kandung Hasya mengatakan, dirinya sangat terpukul atas kematian putra kesayangannya itu. Terlebih adanya penanganan kasus kecelakaan yang menewaskan anaknya yang dinilai tidak adil.
"Hasya mendapatkan beasiswa Taekwondo untuk (kejuaraan) ke Vietnam dan Singapore. Beasiswa sudah disiapkan dari UI, tapi sudah keburu dipanggil (meninggal dunia)," kenang Ira dengan mata berkaca-kaca kepada VOI di Jakarta Pusat, Jumat, 27 Januari.
Hasya kerap mengikuti berbagai pertandingan Taekwondo dan memiliki prestasi beladiri yang baik. Hal itu pun dibenarkan oleh Adi Syahputra, ayah kandung Hasya.
"Prestasi dia Taekwondo, persiapan untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan Internasional juga sudah disiapkan, itu suatu kebanggan," tegasnya.
Bahkan dari FISIP UI, rencananya juga akan menjadwalkan pertandingan Taekwondo untuk Hasya ke luar negeri.
Rian Hidayat, sebagai ILUNI UI membenarkan banyaknya prestasi yang dimiliki adik juniornya itu.
BACA JUGA:
"Dari Fisip UI ada rencana untuk menjadwalkan pertandingan Taekwondo Hasya di luar negeri. Jadi Hasya ini masuk di Fisip UI jalur prestasi," tambahnya kepada VOI.
Kematian mahasiswa FISIP UI Program Sarjana Departemen Sosiologi Angkatan 2022 itu menyisakan kenangan mendalam bagi kedua orangtuanya.
Hasya, sapaan almarhum korban, ternyata memiliki banyak prestasi dan menjadi kebanggaan pihak keluarga.
"Secara garis besar, almarhum adalah kebanggaan bagi keluarga kami. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, terus terang," kata Adi Syahputra, ayah almarhum Hasya kepada VOI di Sekretariat ILUNI UI, Gedung Rektorat Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Januari.