Bagikan:

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap para pekerja migran bersedia membagikan ilmu dan pengalaman mereka selama bekerja di luar negeri setelah pulang ke Tanah Air.

"Saya berharap transfer ilmunya ada, budaya dan disiplin kerjanya dipelajari, dihormati prinsipnya, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, dan semoga tidak selamanya di sana," katanya kepada ANTARA, Jumat 27 Januari.

Dia juga berharap para pekerja yang bekerja di Korea Selatan nantinya bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama bekerja di luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau membangun usaha.

"Kelak kemudian hari mereka akan pulang sehingga dia bisa join dengan pekerjaan yang lebih besar di tempat kita atau mereka menjadi entrepreneur (pengusaha)," kata dia.

Gubernur mengapresiasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang telah memulai program pelatihan calon pekerja migran dengan menggandeng perguruan tinggi di Jawa Tengah.

Dia menekankan pentingnya calon pekerja migran meningkatkan kemampuan berbahasa dan keterampilan kerja sesuai dengan bidang pekerjaan mereka di luar negeri.

"Setidaknya seperti bahasa ya, mereka juga mesti menyiapkan dan teknologi terakhir di tempat kerjanya mesti dijajaki dari awal sehingga mereka betul-betul menyiapkan diri dengan baik," katanya.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menjelaskan bahwa pemerintah memfasilitasi warga Indonesia yang mengikuti prosedur resmi untuk bekerja di luar negeri.

"Kami membekali PMI (pekerja migran Indonesia) berupa surat kepercayaan negara. Dengan surat tersebut artinya negara mengakui keberadaan pekerja yang berada di luar negeri, terkhusus yang berangkat secara resmi melalui pemerintah," katanya.

Calon pekerja migran, ia melanjutkan, juga mendapat fasilitas berupa tempat transit khusus di sejumlah bandara.

Dalam kegiatan Verifikasi Dokumen Pendaftaran Ujian EPS-Topik Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia Program G To G Korea Selatan di Universitas Negeri Semarang, ada sekitar 17 ribu calon PMI asal Jawa Tengah yang mengikuti tahapan verifikasi dokumen pendaftaran.

"Mereka akan diseleksi sesuai kuota yang diberikan, yakni sebanyak 12 ribu sampai 18 ribu, khusus di Korea Selatan," kata Benny.

Pendaftar yang lolos verifikasi akan diberangkatkan ke Korea Selatan untuk bekerja dalam Program G to G Korea Selatan Sektor Manufaktur dan Perikanan.