JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil kementerian terkait yang memberikan bantuan biskuit untuk pencegahan masalah kekerdilan pada anak atau stunting.
Jokowi mengusulkan agar bantuan yang diberikan tetap mengandung gizi tinggi seperti telur dan ikan. Kepala negara bilang, proses pengadaan kedua jenis pakan konsumsi pada anak mencegah stunting ini tidaklah sulit sehingga tak ada ganjalan.
“Karena yang lalu-lalu yang saya lihat di lapangan, dari kementerian masih memberi biskuit pada anak. Cari mudahnya. Saya tahu, lelangnya gampang. Kalau telur, ikan ini kan gampang busuk, gampang rusak telur. Ini mudah, cari mudahnya saja. Jangan dilakukan lagi, sudah. Kalau anaknya, bayinya harus diberikan telur ya telur, berikan ikan ya ikan,” kata Jokowi, disitat dari laman Kemkes, Kamis 26 Januari.
BACA JUGA:
Jokowi menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di Pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting di Auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu 25 Januari.
Menurutnya, masalah stunting di Tanah Air menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar yang harus segera diselesaikan.
“Saya masuk di 2014, itu angkanya di angka 37 persen. Sebagaimana disampaikan oleh Menkes, di 2022 angkanya sudah turun menjadi 21,6 persen," tuturnya.
Jokowi menekankan masalah stunting bukan hanya urusan tentang tinggi badan, tetapi juga kemampuan kognitif dan kekebalan tubuh pada anak.
"Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak," ujar Jokowi.