Survei LSI: Parpol Paling Banyak Dipilih Masih PDIP, 26,7 Persen Responden Belum Tentukan Opsi
Ilustrasi surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 yang meliputi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatig (Pileg). (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis jajak pendapat mengenai dukungan masyarakat terhadap partai politik (parpol) yang akan dipilih dalam pemilu legislatif (Pileg) 2024.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, ternyata pihaknya mendapati 26,7 persen konstituen belum menentukan pilihannya pada calon anggota dewan jelang satu tahun pencoblosan.

"Kami temukan cukup banyak yang belum menentukan pilihan, ada 27 persenan. Biasanya angkanya lebih sedikit, di bawah 20 persen," katanya dalam pemaparan survei virtual, Minggu, 22 Januari.

"Mungkin karena awal tahun dan baru saja pengumuman partai-partai yang resmi menjadi peserta pemilu, sehingga masyarkat mungkin melakukan penilaian ulang," lanjut Djayadi.

Sementara, berdasarkan urutan partai. LSI mengungkapkan PDI Perjuangan (PDIP) menjadi parpol paling besar dipilih responden dengan jumlah 21,9 persen.

Urutan kedua ditempati Gerindra dengan dukungan 12,1 persen, Demokrat 7,1 persen, Golkar 6,7 persen, NasDem 5 persen, PKS 5 persen, Perindo 4,8 persen, PKB 4,7 persen.

Sementara, partai-partai lain memperoleh dukungan di bawah 4 persen atau di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary treshold Pemilu 2024, yakni PPP, Partai Garuda, PAN, Partai Ummat, Partai Hanura, Partai Buruh, PBB, PSI, Partai Gelora, dan PKN.

"Soal pilihan partai sebetulnya dari segi urutan partai belum banyak perubahan dari survei LSI sebelumnya, juga mungkin survei-survei lain. Secara umum yang melakukan penilaian tidak berbeda jauh dengan hasil-hasil yang kita peroleh selama ini," tutur Djayadi.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan lewat sambungan telepon pada 7-11 Januari 2023. Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Sebanyak 1221 responden dipilih metode random digit dialing (RDD). Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar 2,9 persen persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.