Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) melakukan groundbreaking pembangunan pelabuhan penyeberangan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung, Bali. Nantinya pelabuhan penyeberangan ini akan menunjang transportasi pariwisata di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.

"Selain itu, pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul direncanakan untuk menyediakan fasilitas transportasi yang memadai untuk distribusi logistik," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 29 Desember.

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul ini dilaksanakan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN dengan nilai kontrak sebesar 97 miliar. Adapun untuk pelaksanaannya direncanakan dalam 2 tahap yaitu pada tahun 2020 s.d 2021 dengan konsep mengacu pada ketentuan dalam kontrak tahun jamak (Multi Years Contract). 

"Nantinya Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul ini akan melayani angkutan penyeberangan pada Lintas Penyeberangan Bias Munjul – Padang Bai dan juga dapat melayani kapal cepat (fast boat) dari daratan Pulau Bali," jelas Dirjen Budi.

Selain itu, fasilitas perairan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul nantinya terdiri dari fasilitas Dermaga Ro-Ro dengan kapasitas 750 GT dilengkapi dengan Movable Bridge kapasitas 50 Ton serta dilengkapi dengan dermaga fastboat dengan kapasitas Sandar 4 kapal. 

"Sedangkan untuk fasilitas daratan (5000 m2) terdiri dari gedung terminal 2 lantai, area parkir tunggu dan area parkir untuk keberangkatan," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengatakan bahwa keberadaan pelabuhan penyeberangan Bias Munjul dapat mendukung perkembangan industri pariwisata di Bali. 

"Saya melihat ini bisa menjadi potensi untuk meningkatkan wisata mengingat Nusa Penida semakin mendapat perhatian masyarakat lokal dan luar Bali," pungkasnya.