Pelabuhan Bias Munjul Jadi Penunjang Sektro Pariwisata di Nusa Ceningan
Ilustrasi Lombok (Gambar oleh David Mark dari Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemehub) telah memulai pembangunan pelabuhan penyebarangan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Bali. Keberadaan pelabuhan ini akan mendukung sektor pariwisata setempat.

"Pembangunan pelabuhan penyeberangan Bias Munjul merupakan salah satu rencana strategis pembangunan sub sektor Perhubungan Darat yang menunjang pariwisata di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan yang berkembang pesat," kata Budi dalam keterangan resminya.

Selain itu, pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul juga mendukung fasilitas transportasi yang memadai untuk distribusi logistik bagi Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. 

Hal senada juga diungkapkan Gubernur I Wayan Koster. Menurutnya, pelabuhan penyeberangan Bias Munjul dapat mendukung perkembangan industri pariwisata di Bali.

"Saya melihat ini bisa menjadi potensi untuk meningkatkan wisata mengingat Nusa Penida semakin mendapat perhatian masyarakat lokal dan luar Bali," katanya.

"Harapan kami, dengan adanya pembangunan infrastruktur di wilayah Provinsi Bali nantinya akan mendukung pertumbuhan perekonomian daerah secara maksimal dengan melibatkan partisipasi semua pihak yang tentunya dapat memberikan manfaat yang besar khususnya terhadap masyarakat di Provinsi Bali," jelas I Wayan Koster.

Adapun pembangunan pelabuhan ini menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN dengan nilai kontrak sebesar Rp 97 miliar. Pelaksanaannya direncanakan dalam dua tahap yaitu pada tahun 2020 hingga 2021 dengan konsep mengacu pada ketentuan dalam kontrak tahun jamak (Multi Years Contract).

Pelabuhan ini akan melayani angkutan penyeberangan pada Lintas Penyeberangan Bias Munjul–Padang Bai dan juga dapat melayani kapal cepat (fast boat) dari daratan Pulau Bali. Pelabuhan ini nantinya juga akan dilengkapi dengan dermaga Ro-Ro dengan kapasitas 750 GT dilengkapi dengan movable bridge kapasitas 50 ton, serta dermaga fast boat dengan kapasitas sandar 4 kapal.

Sedangkan untuk fasilitas daratan (5.000 m2), terdiri dari gedung terminal 2 lantai, area parkir tunggu dan area parkir untuk keberangkatan.