JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan progres pembangunan Pelabuhan Sanur telah mencapai lebih dari 80 persen. Pelabuhan ini, lanjut Budi, ditargetkan beroperasi pada September 2022.
"Kalau ini selesai, para penumpang tidak perlu masuk ke air lagi karena sudah ada dermaganya. Ini suatu potensi wisata yang luar biasa. Kita harapkan ini bisa menjadi bagian dukungan perhelatan KTT G20 di Bali," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 5 Juni.
Budi juga mengatakan, pembuatan desain bangunan terminal penumpang Pelabuhan Sanur sendiri berkolaborasi dengan arsitek lokal Bali. Pada bangunannya ditonjolkan arsitektur dan nuansa budaya Bali yang sangat kuat dan menarik.
"Pelabuhan ini akan menjadi titik konektivitas dari beberapa pulau lainnya seperti Nusa Penida, dan juga akan menambah daya tarik wisata," ucapnya.
Dalam setiap pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan, Budi mengaku ingin memastikan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Setiap pembangunan harus "netes" atau dapat dirasakan langsung manfaatnya. Tadinya pelabuhan hanya seadanya, sekarang kita buat lebih modern dan sempurna sehingga memudahkan masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pihaknya terus memantau jalannya pembangunan untuk memastikan berjalan dengan baik dan sesuai rencana.
Ia juga berharap, nantinya Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa meresmikan pengoperasian Pelabuhan Sanur bersama dengan dua pelabuhan lainnya yaitu Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan dan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida.
BACA JUGA:
"Keberadaan ketiga pelabuhan ini diharapkan menjadi pusat ekonomi baru di Bali dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Bali dan sekitarnya," tuturnya.
Kemenhub telah memulai pembangunan Pelabuhan Sanur sejak Desember 2020 yang meliputi pekerjaan jasa konsultasi dan pekerjaan konstruksi (fisik). Pembangunan dilakukan dalam periode tahun anggaran jamak (multi years) 2020-2022, yang bersumber dari APBN Kemenhub dengan total anggaran Rp398 miliar.
Selain Pelabuhan Sanur, Kemenhub juga membangun dua pelabuhan lainnya yaitu Bias Munjul dan Sampalan, untuk menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas yaitu Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan.
Kondisi sebelumnya, ketiga pelabuhan ini tidak memiliki dermaga, sehingga penumpang yang naik turun kapal harus turun ke air dengan kondisi basah. Dengan pembangunan dermaga, terminal penumpang dan fasilitas lainnya, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang.