Pembangunan Pelabuhan Sanur Ditargetkan Rampung Sebelum KTT G20, Menyeberang ke Nusa Penida Jadi Lebih Mudah
Gubernur Bali,Wayan Koster bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (27/7). (FOTO: Dafi-VOI).

Bagikan:

DENPASAR - Pemerintah menargetkan Pelabuhan Sanur, Denpasar Selatan, Bali, rampung sebelum perhelatan KTT G20 pada November 2022 di Pulau Dewata.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau proyek Pelabuhan Sanur untuk memastikan kesiapan pelabuhan tersebut bagi anggota KTT G20 yang akan menyeberang ke Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.

"Saya mengunjungi Pelabuhan Sanur untuk memastikan bahwa pelabuhan ini sudah baik dalam kesiapan untuk pengunjung G20, agar bisa menuju Nusa Penida dengan baik," kata Menhub saat meninjau Pelabuhan Sanur bersama Gubernur Bali Wayan Koster, Rabu, 27 Juli.

Menhub menyinggung pesan Presiden Jokowi agar pembangunan di Pulau Dewata tetap dikawal sebagai tujuan wisata utama.

Selain itu, Menhub berbicara mengenai tingkat kunjungan lewat penerbangan ke Pulau Bali yang meningkat. Hal itu menunjukkan daya tarik Bali sebagai destinasi wisata.

"Saya sempat dengan beberapa wisatawan. Mereka begitu enjoy dan gembira bisa sampai di Bali dan kita harus melayani dengan baik. Oleh karenanya, saya pesan kepada Bapak Gubernur nanti pada saat ini dioperasikan, kita cari tim pelayan yang terbaik, kita kurasi toko-toko atau cafe yang ada di sini dan jadi satu keunggulan dari Bali," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pembangunan Pelabuhan Sanur sudah mencapai 87 persen dan ditargetkan rampung September 2022.

"Progres pembangunan ini, sudah mencapai 87 persen dan dipastikan Bulan September selesai," ujarnya.

Pemprov Bali sambung Koster menyampaikan terima kasih melalui Menhub Budi yang memenuhi usulan pembangunan Pelabuhan Sanur yang akan mempermudah masyarakat dan wisatawan menyeberang ke Pulau Nusa Penida. 

Selama ini masyarakat disebut Koster kesulitan menyeberang ke Pulau Nusa Penida lewat Pelabuhan Sanur. Mereka harus membuka sepatunya agar tidak basah bila harus naik ke kapal dan menjinjing kain pakian di kaki agar tak basah.

"Karena sejak Bali ada, sejak berabad-abad orang nyeberang ke Nusa Penida itu sangat sulit harus angkat kain kaki dan segala macam tidak ada yang pakai sepatu. Kalau ke Nusa Penida, tidak ada yang pakai sepatu karena harus dibuka sepatunya," ujarnya.

"Nanti, kalau pelabuhan ini selesai saya kira akan menyeberang dengan nyaman ke Nusa Penida. Ada keperluan sehari-hari tangkil ke Pura Dalem Ped Nusa Penida, ada juga yang memang berwisata ke Nusa Penida dan aktivitas kehidupan sehari-hari untuk ke Nusa Penida," papar Koster.

Gubernur Koster mengungkapkan dibangunnya Pelabuhan Sanur menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bali.

"Begitu selesai, kita akan menata keseluruhan kawasan ini supaya rapi semua. Termasuk pedagangnya tadi kita lihat (warung) seperti bedeng. Jadi kita harus dirapikan supaya kawasan ini secara keseluruhan cantik dan indah menjadi kawasan baru dan destinasi baru, tidak saja fasilitas penyebrangan ke Nusa Penida," ujarnya.