Bakal Ada 'Tangan' Konglomerat Chairul Tanjung dan Sudwikatmono di Pelabuhan Patimban
Pelabuhan Patimban. (Foto: Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Chairul Tanjung melalui PT CT Infrastruktur resmi menjadi pengelola pelabuhan Patimban bersama dengan tiga perusahaan lain. Mereka tergabung dalam Konsorsium Patimban yang ditunjuk Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Konsorsium Patimban terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya. Kemenhub telah menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) Proyek KPBU Pelabuhan Patimban Nomor KP.910/DJPL/2020 pada tanggal 29 Desember 2020 tentang Penetapan Hasil Penunjukkan Langsung Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek KPBU Pelabuhan Patimban.

Setelah itu dilaksanakan pengumuman oleh Direktorat Jendral Perhubungan Laut selaku Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana KPBU Pelabuhan Patimban bahwa badan usaha yang resmi ditunjuk untuk melaksanakan proyek tersebut adalah Konsorsium Patimban.

Adapun dalam melaksanakan proyek pengelolaan Pelabuhan Patimban, total nilai biaya modal yang disepakati dalam kerja sama yaitu sekitar Rp18,9 triliun dan total nilai biaya operasional sekitar Rp64,3 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk (INDY) Adi Pramono dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) sebagai merupakan salah satu anggota konsorsium tersebut, merupakan salah satu strategi diversifikasi yang dilakukan oleh Grup Indika. Langkah itu menurutnya, untuk mengerek kinerja ILSS.

Indika Energy adalah perusahaan yang didirikan oleh Agus Lasmono Sudwikatmono. Agus merupakan putra bungsu dari konglomerat Sudwikatmono, salah satu pendiri Grup Salim.

"Konsorsium Patimban bertujuan untuk menjadikan Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan yang modern dan efisien di mana teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan Proyek Patimban," ujar Adi dikutip, Kamis 31 Desember.