Menhub: Pelabuhan Patimban Siap Bersaing dengan Pelabuhan Internasional
Soft launching pelabuhan patimban (dok. Humas Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginginkan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan internasional lain. Mengingat infrastruktur sudah mampu mengakomodir distribusi barang dari kawasan industri ke pelabuhan.

"Seperti kita lihat, uji coba bongkar muat barang di Patimban ini bisa dilakukan dengan baik. Kapal bisa sandar, artinya dermaga sudah siap. Kedalaman kolam air sudah baik, alur dari luar ke sini sudah baik, jalan dari pabrik ke sini sudah bagus dan para stakeholder sudah melakukan koordinasi dengan baik. Pelabuhan Patimban Patimban siap untuk beroperasi secara terbatas," kata Menhub dalam keterangan persnya, Jumat, 4 Desember.

Untuk itu, ia juga meminta kepada para pelaku industri perkapalan nasional untuk mengalihkan kegiatan pemindahan barang (transhipment) ke Pelabuhan Patimban dari sebelumnya biasa dilakukan di luar negeri. Di mana akses kawasan Pelabuhan Patimban telah ditunjang dengan keberadaan Jalan Tol Trans Jawa dan Bandara Kertajati di Tasikmalaya.

Kegiatan Uji coba Pelaksanaan Bongkar Muat Barang dan Penyandaraan Kapal dilakukan menggunakan kapal MV Ostina yang akan menuju Pelabuhan Belawan Medan. Pada saat uji coba, dilakukan pengangkutan sebanyak 22 unit mobil dari Car Terminal ke dalam kapal.

Terkait dengan pengelolaan Pelabuhan Patimban pada masa pengoperasian secara terbatas, Menhub mengatakan Pengelolaan Pelabuhan akan dilakukan oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban yang akan di bantu oleh tenaga ahli profesional di bidang kepelabuhanan. Sehingga kompetensi yang diberikan akan sama baiknya dengan yang dilakukan di Tanjung Priok.

Menhub berharap agar para stakeholder dan SDM di Kemenhub dan Instansi terkait lainnya siap untuk berpartisipasi dalam pengelolaan pelabuhan ini. sehingga kesiapan dalam pengoperasian Pelabuhan Patimban dapat segera direalisasikan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di wilayah Jawa Barat.

“Kita memang pandemi, tapi kita pastikan bahwa apa yang kita bangun kita persiapkan dengan baik dan diselesaikan sesuai dengan waktunya. Yang lebih penting lagi ini bermanfaat untuk masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang giat membuat segitiga perkembangan ekonomi dengan nama metropolitan Rebana yang sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Jawa Barat. 

Harapannya dengan adanya sejumlah infrastruktur transportasi seperti : Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan dibantu dengan sarana-sarana yang lain, maka Jawa Barat akan memiliki pusat ekonomi baru yang ketiga setelah Bandung Raya dan Bodebek.

“Karena kami yakin dengan adanya Patimban, akan memberikan banyak manfaat buat masyarakat. Sekarang rumah-rumah di sekitar Patimban sudah bagus-bagus. Ini efek domino yang diharapkan oleh kami Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.

Uji coba pelabuhan Patimban, Subang (dok. Humas Kemenhub)

Sejauh ini, pengerjaan Pelabuhan Patimban telah menyelesaikan tahap pertama seperti breakwater, sea wall, dermaga, back up area, dan jangkar akses. Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dimulai pada Tahun 2018 dan direncanakan selesai Tahun 2027

Nantinya pelabuhan ini akan menjadi Pelabuhan Utama yang tujuan utamanya mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya. Pelabuhan Patimban dititikberatkan sebagai pelabuhan yang melayani kegiatan ekspor impor dan domestik untuk kargo kendaraan dan kontainer.

Pelabuhan Patimban dapat melayani dan menyediakan Terminal Peti Kemas dengan Kapasitas 7,5juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas kumulatif 600.000 CBU yang didukung akses Tol dan jalur Kereta Api langsung. Di samping itu, kehadiran Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik.