Jelang KTT G20, Presiden Jokowi Resmikan Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai Bali
Presiden RI Joko Widodo meresmikan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Foto: Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo meresmikan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 9 November.

Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai memiliki wajah baru yang siap menyambut para kepala negara tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang baru saja diresmikan ini didesain modern namun tetap ada sentuhan tradisional khas bali.

Bangunan dan desain interior bandara terinspirasi dari bangunan asal Bali bernama Wantilan. Artinya, bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya resmikan Gedung VVIP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai," kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 9 November.

Tak hanya meresmikan Gedung VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pada kesempatan ini Jokowi juga meresmikan tiga pelabuhan di Pulau Dewata.

"Kemudian Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Sampalan, dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul Nusa Ceningan di Provinsi Bali," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, revitalisasi Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai dilakukan dalam rangka mendukung penyelenggaraan G20, di mana Indonesia menjadi tuan rumah dan memegang presidensi pada tahun ini.

"Kita ingin memberikan kesan yang baik, karena terminal VVIP ini menjadi tempat singgah sementara dan pertemuan dari para tamu penting negara," ujar Menhub.

Budi mengatakan, revitalisasi terminal yang dibangun kurang lebih 3,5 bulan ini adalah hasil kolaborasi antara Kemenhub, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kemenkeu, arsitek asal Bali, dan pihak terkait lainnya.

Ruang lingkup pekerjaan revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting); pembangunan terminal VVIP (baru); penataan lansekap dan service road (baru); dan realokasi EMPU kargo dan bangunan lainnya.

Kemenhub juga telah menyelesaikan pembangunan tiga pelabuhan di Provinsi Bali yang akan akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dan meningkatkan konektivitas antar pulau.

Sebelum dibangun, pelabuhan ini masih merupakan pelabuhan tradisional dan belum memiliki fasilitas pendukung seperti dermaga, sehingga wisatawan yang mau naik kapal harus masuk ke air di pinggir pantai.

Setelah dibangun, ketiga pelabuhan ini memiliki wajah baru, lebih nyaman, memiliki fasilitas dermaga dan fasilitas lainnya, dan memenuhi aspek keselamatan.

Pembangunan Pelabuhan Sanur sudah dimulai sejak Desember 2020 dan selesai pada tahun ini. Desain bangunan terminal dibuat oleh arsitek asal Bali (Popo Danes), yang kental nuansa kearifan lokal. Bangunan terminal di desain menyerupai perahu mecadik atau kapal tradisional sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Dibangunnya Pelabuhan Sanur, dan Pelabuhan Sampalan serta Pelabuhan Bias Munjul, akan melengkapi konektivitas transportasi di kawasan segitiga emas (Sanur, Nusa Penida, Nusa Ceningan).

"Kehadiran pelabuhan ini diharapkan semakin meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat yang berwisata, berlibur, atau masyarakat setempat yang ingin beribadah. Serta dapat mendukung sektor pariwisata di Bali, dan akan meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di Bali dan sekitarnya," ujarnya.