Tak Ada Unsur Kekerasan, Polisi Duga Mayat di Bukittinggi Meninggal Akibat Sakit
Ilustrasi garis polisi tempat kejadian perkara alias TKP. (ANTARA-Kornelis Kaha)

Bagikan:

SUMBAR - Polresta Bukittinggi melakukan identifikasi penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki. Mayat itu diperkirakan telah meninggal lebih dari tiga hari.

"Personel unit identifikasi Sat Reskrim telah mendatangi TKP penemuan mayat di dalam sebuah rumah yang beralamat di Jalan Pemuda depan rumah potong Guguk Panjang Kota Bukittinggi, hasil sementara tidak ada unsur kekerasan," kata Pejabat Sementara Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa 18 Januari, disitat Antara.

Ia mengatakan, korban berinisial VR (52) dan pertama kali diketahui oleh pihak keluarga yang curiga karena korban tidak keluar rumah beberapa hari.

Menurutnya, dua orang saksi dari keluarga korban mencoba mencari keberadaan korban, karena pintu terkunci dan berjeruji besi, akhirnya didobrak karena melihat tubuh korban sudah terbaring dari lubang pintu belakang rumah.

"Menurut keterangan saksi yang merupakan kerabat korban, korban ditemukan dalam posisi tidur menyamping di atas kasur ruangan tengah rumah, sebelumnya pintu rumah terpaksa didobrak karena curiga aroma tidak sedap dari dalam rumah," katanya.

Petugas kepolisian melakukan olah TKP dan memeriksa saksi kemudian membawa jenazah ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dari hasil pemeriksaan sementara di TKP, mayat diduga meninggal dunia karena sakit gula dan jantung yang diperkirakan sudah lebih dari tiga hari sesuai kondisi atau keadaan mayat setelah ditemukan," katanya

Ia menegaskan tidak ditemukan unsur kekerasan pada tubuh korban dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.

"Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban yang mengakibatkan korban meninggal, kondisi rumah sebelum ditemukan mayat oleh saksi juga dalam keadaan terkunci dari dalam," tandasnya.