Bagikan:

GROBOGAN – Petugas kepolisian hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas tewasnya seorang santri di Pondok Pesantren Al Hamidah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah. Informasi yang didapat, santri bernama Taufiq Nurul Umron (14) itu tewas saat terlibat keributan dengan salah satu temannya, MQH (14).

Berdasarkan laporan yang diterima pada Senin 16 Januari, Taufiq sebelumnya terlibat keributan dengan rekannya. Santri kelas II itu bercanda dengan rekannya hingga berujung keributan.

Polsek Kradenan telah memeriksa 3 orang saksi, yakni Viki Adriano, Muhammad Zaki, Alfino Zaqi.

Informasi menyebut, Taufiq tewas diduga akibat kepalanya terbentur benda keras. Namun perihal kabar kepala korban dipukul dengan benda, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan.

Kendati demikian, dari informasi yang beredar dikatakan bahwa Taufiq sempat dipukul kepalanya oleh MQH. Setelah dipukul korban langsung pusing dan jatuh. Pada saat jatuh kepalanya membentur benda keras di sekitar ruangan TKP.

Saksi lainnya yang melihat Taufiq tergeletak di lantai segera membawanya ke Puskesmas Kradenan. Namun saat tiba di puskesmas, pihak medis menyatakan bahwa Taufiq sudah tidak bisa diselamatkan.

Diberitakan sebelumnya, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hamidah Kuwu bernama Taufiq Nurul Umron (14) ditemukan tergeletak di depan kamarnya di lantai II. Saksi bernama Sarman melaporkan kejadian itu ke Polsek Kradenan pada Minggu, 15 Januari sekitar pukul 09.00 WIB.

Petugas kepolisian yang mendapat laporan segera datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi.

Dari lokasi kejadian, telah diamankan sejumlah barang bukti dan saksi-saki untuk dibawa ke Polsek Kradenan guna dimintai keterangan lebih lanjut.

Diketahui, Taufiq adalah santri kelas II di Pondok Pesantren Al Hamidah Kuwu. Korban merupakan warga Dusun Sambijajar RT 05/05 Desa Pelem, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.