Bagikan:

DIY - Polisi membantah ada unsur politis dalam kasus penipuan yang mencatut nama Wakil Bupati (Wabup) Bantul Joko Purnomo di kabupaten wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat kasus itu terjadi di Kecamatan Sewon dan Bambanglipuro. Pelaporan dilakukan ke polisi pada 12 Januari.

"Terkait kasus ini, Polres Bantul tidak membenarkan adanya unsur politik. Ini penipuan biasa, motif penipuan seperti ini bukan pertama yang pernah diadukan ke kepolisian," katanya dalam pesan tertulis, Senin 16 Januari, disitat Antara.

Ia mencontohkan, kasus dan motif yang sama pada kejadian penipuan dengan mencatut nama gubernur Jawa Tengah, bupati dan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sragen pada 2022.

"Motif dan sasarannya kurang lebih sama, berkedok bantuan kepada pengurus atau takmir masjid. Pelaku mentransfer dana fiktif ke nomor rekening korban, kemudian pelaku menghubungi korban dengan dalih terjadi kesalahan atau kelebihan jumlah nominal saat mentransfer," tuturnya.

Setelah itu, korban diminta pelaku mengembalikan kelebihan dari dana yang ditransfer tersebut.

Menurut ia, kejadian itu sama seperti di Bantul, yakni seseorang yang mengaku wabup Bantul menghubungi korban (pengurus masjid) melalui telepon dan menjanjikan akan memberikan bantuan dana untuk masjid dengan syarat-syarat dan nominal tertentu.

"Modusnya sama, pelaku mengatakan kelebihan transfer, lalu korban diminta mengembalikan uang ke nomor rekening dia," katanya.

Atas laporan kejadian tersebut, Polres Bantul telah berupaya mengecek nomor telepon yang digunakan pelaku dengan bekerja sama dengan Unit Cyber Ditreskrimsus Polda DIY.

Polres Bantul juga berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Kemenag, kelurahan dan para pengurus masjid, termasuk Bhabinkamtibmas, guna memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap penipuan dengan modus tersebut.

"Sekali lagi, Polres Bantul mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan cek kebenarannya, jangan mudah percaya. Segera laporkan atau adukan apabila mengalami atau mengetahui kejadian yang mencurigakan," tandasnya.