JAKARTA - Sepanjang tahun 2022, Pemprov DKI menargetkan pengadaan 100 bus listrik Transjakarta. Namun, sampai saat ini, bus listrik Transjakarta yang sudah beroperasi baru 30 unit.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor menjelaskan, sebenarnya sisa pengadaan 70 bus listrik sudah diproses dan tinggal menunggu pengiriman.
Namun, pengiriman tertunda karena sejumlah kota di China mengalami penguncian wilayah atau lockdown akibat peningkatan kasus COVID-19.
"Pengadaan dengan 100 bus di tahun 2022 sudah selesai. Yang beroperasi baru 30. Yang 70 busnya tertunda sampai di Indonesianya karena di China sedang lockdown," kata Anang saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat, 13 Januari.
Anang menargetkan, 70 bus listrik Transjakarta itu ditargetkan akan datang secara bertahap mulai bulan Februari hingga Maret. Bus yang akan datang ini masih sama dengan jenis sebelumnya, yakni tipe low deck dan masuk klasifikasi non-BRT (bus rapid transit).
"Busnya sampai di Indonesia Februari kira-kira, atau maret. bertahap dikirimnya. Nanti kita update lagi. Tapi target pengadaan 100 bus di 2022 sudah selesai," ujarnya.
Sementara, pada tahun 2023, Transjakarta akan kembali melakukan pembelian bus listrik sebanyak 120 unit. "Mudah-mudahan pengadaan tahun ini sudah ada bus yang sebelah kanan (jalur), yang (setop) ke halte," lanjut Anang.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Anang berujar, penambahan jumlah armada bus listrik ini akan menunjang penambahan rute Transjakarta dengan jangkauan mencapai 95 persen di Jakarta. Target angka ini meningkat 5 persen dari akhir tahun 2022 yang sudah menyentuh 90 persen.