Bagikan:

PAPUA - Sedikitnya 50-an warga Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) Papua cemas dengan kondisi tempat tinggalnya. Mereka menumpang pesawat logistik terbang keluar Oksibil.

Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan, puluhan warga itu menumpangi pesawat CN A 2307 yang sebelumnya mengangkut logistik ke Oksibil.

Saat ingin balik ke Sentani, pesawat logistik itu membantu mengangkut puluhan warga Oksibil yang ingin ke Jayapura.

Adapun operasional Bandara Oksibil telah dibuka pasca-penembakan pesawat kargo oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 9 Januari 2023. Meski telah dibuka, belum ada pesawat komersil yang mendarat.

Berdasarkan laporan Antara, Danrem 172 PWY menyebutkan, aparat sudah meminta mereka untuk tetap di Oksibil. Namun, puluhan warga itu cemas dengan kondisi keamanan sehingga tetap ingin segera keluar Oksibil.

Mereka yang keluar dari Oksibil sebagian besar perempuan dan anak-anak. Setibanya di Bandara Sentani, puluhan warga Oksibil itu langsung dibawa keluarganya.

Ketika ditanya tentang situasi di Oksibil, Danrem 172 mengaku relatif kondusif. Aparat keamanan pun tetap siaga.

"Secara keseluruhan situasi keamanan di Oksibil kondusif, namun aparat keamanan terus siaga dan melakukan patroli," ujar Danrem 172 PWY.

Erlina, warga Oksibil asal Banyuwangi, yang mengungsi ke Sentani memanfaatkan pesawat logistik merasa ketakutan. Dia mengaku hampir setiap malam mendengar suara tembakan.

Sejak 7 Januari, menurutnya hampir setiap malam terdengar bunyi tembakan. Dia pun mengurungkan niatnya untuk berjualan.

"Setiap malam saya mengungsi ke Mapolres Pegunungan Bintang di Oksibil dan tidak berani berada di rumah karena kelompok itu setiap malam sering melintas di sekitar rumah," kata Erlina yang sudah dua tahun bertempat tinggal di Oksibil.

KKB pada Senin 9 Januari pagi, dilaporkan melakukan pembakaran Kantor Disdukcapil Pegubin dan menembak pesawat kargo milik Ikairos saat hendak mendarat di Bandara Oksibil.