JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan belum ada bocoran terkait siapa yang akan diusung menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Nama yang ada kini berada di kantong Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal ini disampaikan Hasto menanggapi isu nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal diumumkan sebagai capres pada HUT ke-50 PDIP, Selasa besok, 10 Januari.
"Sampai sekarang belum ada bocoran terkait siapa yang akan diumumkan oleh Ibu Megawati," kata Hasto kepada wartawan di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 9 Januari.
Meski begitu, Hasto mengamini nama yang akan diusung PDIP akan diumumkan pada tahun ini.
"Bocorannya hanya (akan diumumkan, red) pada tahun 2023," tegasnya.
Hasto mengatakan nama itu kini masih disimpan rapat oleh Megawati. Karenanya, semua pihak diminta tak berspekulasi.
"Ya, nanti tunggu dari Ibu Megawati Soekarnoputri. Siapapun yang akan diumumkan Ibu Megawati ya tunggu momentumnya," ujar Hasto.
Hasto memastikan Megawati tak akan sembarangan memilih nama yang akan diusung di Pilpres 2024. Segala pertimbangan sudah dihitung oleh Presiden ke-5 RI itu.
"Artinya seluruh jajaran partai tinggal menunggu momentum kapan Ibu Megawati mengumumkan calon presiden yang telah melalui pertimbangan matang tersebut," katanya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut nama capres yang akan diusung partai berlambang banteng itu sudah berada di kantong Megawati. Sehingga, dia minta kader partai tak perlu pusing.
"Ibu ketua umum sudah punya nama di kantongnya, tinggal diumumin," kata Puan saat bicara di Bimbingan Teknis (Bimtek) anggota DPRD PDIP se-Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 9 Januari.
Daripada memikirkan soal pencapresan, Puan minta para kader untuk turun ke bawah menemui rakyat. Langkah ini lebih penting mereka kerjakan sebagai petugas partai.
"Enggak usah bingung harus si ini, harus si itu, kayaknya si ini, kayaknya si itu. Surveinya tinggi ya si ini kayaknya cocok sama si ini," tegasnya.
"Kita itu petugas partai tugas kita adalah memenangkan partai bukan jadi pengamat politik. gak perlu mengamat-amati," sambung Puan.