Ribuan Pengunjuk Rasa Serbu Istana hingga Mahkamah Agung, Presiden Lula: Menjijikkan Dalam Politik
Pengunjuk rasa menyerbu Gedung Kongres Brasil. (Twitter/@Scrupuls)

Bagikan:

JAKARTA - Pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menerobos barikade pengamanan yang dibuat oleh Angkatan Bersenjata, untuk menjangkau istana kepresidenan, Kongres dan Mahkamah Agung pada Hari Minggu.

Rekaman menunjukkan kerumunan besar di ibu kota Brasília berjalan menaiki tanjakan yang mengarah ke gedung kongres, di mana mereka telah mencapai Ruang Hijau, yang terletak di luar ruang Majelis Rendah Kongres, Presiden Senat Sementara Veneziano Vital do Rogo mengatakan kepada CNN Brasil, seperti mengutip CNN 9 Januari.

Outlet lain menunjukkan pendukung Bolsonaro memasuki Mahkamah Agung dan istana kepresidenan, di mana CNN Brasil menunjukkan kedatangan polisi anti huru hara dan Angkatan Bersenjata Brasil. Di dalam, pengunjuk rasa menggunakan furnitur untuk membangun barikade guna mencegah polisi masuk, lapor CNN Brasil.

Lantai gedung Kongres dibanjiri air setelah sistem pemadam diaktifkan ketika pengunjuk rasa berusaha membakar karpet, menurut CNN Brasil.

Penyerbuan itu terjadi sekitar seminggu setelah pelantikan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang kembali berkuasa setelah absen selama 12 tahun, usai mengalahkan Bolsonaro dalam pemilihan putaran kedua pada 30 Oktober.

Pemerintahan Bolsonaro sebelumnya mengatakan sedang bekerja sama dengan transisi kekuasaan, tetapi pemimpin sayap kanan itu telah berhenti secara eksplisit mengakui kekalahan pemilihannya, dan dia meninggalkan negara itu ke Amerika Serikat sebelum pelantikan Lula.

Pendukung Bolsonaro telah berkemah di ibu kota sejak saat itu. Menteri Kehakiman Flavio Dino telah mengizinkan Angkatan Bersenjata untuk memasang penghalang dan menjaga gedung kongres pada Hari Sabtu, karena terus adanya pendukung pro-Bolsonaro.

Tidak ada majelis Kongres yang saat ini sedang bersidang. Sementara Presiden Lula saat ini tidak berada di dalam gedung, sebuah tim yang dibentuk untuk presiden yang baru terpilih sedang bekerja di dalam istana pada saat para pengunjuk rasa masuk.

Pejabat di Istana Planalto sedang menunggu Angkatan Udara untuk mengevakuasi mereka dari gedung.

Presiden Lula pada Hari Minggu menggambarkan peristiwa itu sebagai "barbar" dan menyebut pengunjuk rasa Bolsonaro yang melanggar gedung pemerintah sebagai "fasis."

"Orang-orang ini adalah segala sesuatu yang menjijikkan dalam politik, menyerbu markas besar pemerintah, markas besar Kongres dan markas Mahkamah Agung seperti pengacau sejati yang menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka," kritik Presiden Lula.

Tidak ada kabar langsung dari Bolsonaro, yang hampir tidak berbicara di depan umum sejak kalah dalam pemilu. Dia meninggalkan Brasil ke Florida 48 jam sebelum mandatnya berakhir dan absen dari pelantikan Lula.

"Pembunuh genosida ini ... mendorong ini melalui media sosial dari Miami," kata Presiden Lula, merujuk pada Bolsonaro, seperti mengutip Reuters.

"Semua orang tahu ada berbagai pidato mantan presiden yang mendorong hal ini," lanjutnya.

Adegan kekerasan di Brasilia dapat memperbesar risiko hukum bagi Bolsonaro, yang sejauh ini belum mengomentari invasi tersebut. Pengacara keluarga Bolsonaro, Frederick Wassef, tidak segera menanggapi permintaan komentar.