Peta Kuno Picu Perburuan Harta Karun Peninggalan Nazi Era Perang Dunia II di Belanda
Penemuan emas Nazi di Merkers. (Wikimedia Commons/Cpl. Donald R. Ornitz//American Commission For the Protection and Salvage of Artistic and Historic Monuments In War Areas).

Bagikan:

JAKARTA - Peta tua yang diyakini menandai tempat tentara Jerman menyembunyikan harta karun bernilai jutaan euro selama Perang Dunia Kedua, memicu imajinasi para pemburu harta karun amatir di Belanda minggu ini.

Berbekal detektor logam dan sekop, kelompok-kelompok berkeliaran di ladang yang mengelilingi pedesaan Ommeren di timur negara itu, setelah peta tersebut dipublikasikan oleh Arsip Nasional Belanda pada Hari Selasa.

Arsip itu mengatakan, peta itu diyakini menunjukkan di mana tentara Nazi menyembunyikan empat kotak besar berisi berlian, rubi, emas, perak dan segala jenis perhiasan yang mereka rampas setelah ledakan di sebuah bank pada Agustus 1944.

Peta tersebut diperoleh dari seorang tentara Jerman tak lama setelah perang, oleh lembaga Belanda yang bertugas melacak ibu kota Jerman di Belanda, setelah negara itu dibebaskan dari pendudukan Nazi pada tahun 1945.

Berkas penelitian yang menyimpan peta tersebut dirilis minggu ini, seiring dengan berakhirnya jangka waktu status rahasia selama 75 tahun telah berakhir.

Meskipun keberadaan harta karun itu tidak pernah dapat dikonfirmasi sepenuhnya, institut tersebut melakukan berbagai upaya yang gagal untuk menemukannya pada tahun 1947, kata juru bicara Arsip Nasional Anne-Marieke Samson kepada Reuters, seperti dilansir 7 Januari.

"Kami tidak tahu pasti apakah harta karun itu ada. Tapi institut melakukan banyak pemeriksaan dan menemukan cerita itu dapat dipercaya," kata Samson.

"Tapi mereka tidak pernah menemukannya dan jika memang ada, harta karun itu mungkin sudah digali," tandasnya.

Tetapi, kecilnya peluang untuk menemukan barang berharga, tidak menghalangi para penggali emas amatir.

"Saya melihat sekelompok orang dengan detektor logam di mana-mana," kata Jan Henzen, 57 tahun, kepada Reuters saat dia beristirahat dari pencariannya.

"Seperti banyak orang, berita tentang harta karun membuat saya pergi mencarinya sendiri. Kemungkinan harta karun itu masih ada di sini setelah 70 tahun sangat kecil saya pikir, tapi saya ingin mencobanya," tandas Henzen.

Sementara itu, mantan Wali Kota Ommeren Klaas Tammes, yang sekarang menjalankan yayasan pemilik tanah yang mungkin menyembunyikan harta karun itu, mengatakan dia telah melihat orang-orang dari berbagai wilayah.

"Peta dengan deretan tiga pohon dan palang merah menandai tempat di mana harta karun disembunyikan memicu imajinasi," terangnya.

"Siapa pun yang menemukan sesuatu harus melaporkannya kepada kami, jadi kita lihat saja. Tapi saya tidak berharap itu mudah," pungkasnya.