JAKARTA - Terpidana Tarek Namouz (43) yang teradikalisasi di penjara malah mengirim dana sebesar lebih dari 25.000 poundsterling atau sekitar Rp469.675.333 ke kelompok teroris ISIS.
Tukang cukur di London tersebut mengirimkan uang itu kepada temannya yang berjuang untuk ISIS di tanah airnya, Suriah.
Investigasi oleh Polisi Metropolitan Inggris menemukan, dia telah menerima pinjaman dari Dewan Hammersmith dan Fulham London dan mentransfernya ke teman sekolah.
Dia ditangkap pada Mei 2021 dalam operasi oleh petugas kontra terorisme. Kemarin, ia dijatuhi hukuman penjara selama 12 tahun.
Materi yang ditemukan di ponselnya mengungkapkan pesan antara dia dan seorang pendukung ISIS di Suriah, di mana mereka berbicara tentang membeli senjata dan bahan peledak untuk digunakan melawan pasukan pemerintah Suriah.
Mereka juga menemukan video cara membuat bom seperti yang digunakan dalam penyerangan Manchester Arena.
Namouz dinyatakan bersalah di Pengadilan Kingston Crown pada Bulan Desember, karena memberikan uang untuk terorisme dan memiliki informasi yang berguna untuk terorisme.
Hakim Peter Lodder KC mengatakan kepada Namouz, dia telah menunjukkan "komitmen terhadap terorisme" dan berencana untuk "mendirikan kembali negara yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip ekstrim".
"Pada tahun 2020 dan 2021 Anda menjalankan jasa tukang cukur di Hammersmith," katanya, dilansir dari The National News 6 Januari.
"Anda berhak atas pinjaman pemulihan Covid yang dibayarkan kepada Anda oleh dewan lokal."
"Anda mengirim uang itu, dan uang lainnya, melalui transfer London barat dan pertukaran mata uang, ke teroris di Suriah."
Namouz menyela hakim, mengklaim "Saya tidak pernah mengirimkan uang itu".
Tapi setelah dia divonis, dia berkata: "Terima kasih, Yang Mulia."
Tetapi, sejurus kemudian dia meneriaki polisi yang ada di ruang sidang dan berkata," Semoga Tuhan menghancurkanmu. Kita akan bertemu di hari penghakiman. Anda seorang kafir dan Anda akan berakhir di neraka."
Dia telah mengirimkan dana melalui biro pengiriman uang di London barat. Detektif menemukan catatan transaksi sebesar 11.280 poundsterling.
Namun, saat dalam penahanan, dia terekam memberi tahu seorang pengunjung yang datang menemuinya di penjara, dia telah mengirim lebih dari dua kali lipat jumlah itu, sekitar 25.000 poundsterling.
Ketika petugas menggerebek flat Namouz untuk menangkapnya pada 25 Mei 2021, dia mengatakan kepada petugas jika tidak memiliki telepon.
Tetapi selama penggeledahan, detektif menemukan satu yang tersembunyi di ceruk di bawah laci.
Di ponsel itu, petugas menemukan materi propaganda ISIS yang terdiri dari ribuan video, pesan dan dokumen yang dia unduh dari Telegram.
Ini termasuk dua video, salah satunya memberikan instruksi tentang cara membuat alat peledak improvisasi, dan satu lagi merinci cara melakukan serangan pisau.
BACA JUGA:
Namouz awalnya datang ke Inggris sebagai mahasiswa dan meminta suaka pada tahun 1996. Dia dipenjara karena pemerkosaan pada tahun 2014 dan diyakini telah diradikalisasi di penjara.
Komandan Richard Smith, yang memimpin Komando Penanggulangan Terorisme Polisi Metropolitan mengatakan: "Kelompok teroris mengandalkan dana untuk menjalankan aktivitas mereka dan terus beroperasi."
"Orang-orang seperti Namouz yang memberikan uang kepada kelompok teroris – baik di Inggris maupun di luar negeri – memungkinkan orang lain pergi dan melakukan serangan serius dan mematikan, dan kami akan selalu mengejar dan menyelidiki orang-orang itu dan berusaha membawa mereka ke pengadilan," tegasnya.