ISIS Rilis Rekaman Suara Sebut Pandemi Hukuman Ilahi
Ilustrasi foto (Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS berbicara soal pandemi alias pagebluk COVID-19. Mereka mengunggah rekaman audio di mana seseorang berbicara di rekaman tersebut. Apa yang ia katakan? Tentu saja propaganda bahwa pagebluk adalah hukuman ilahi.

Dilansir Reuters, Jumat, 29 Mei, orang dalam rekaman itu, yang diunggah di salah satu situs milik militan, mengidentifikasi dirinya sebagai juru bicara ISIS bernama Abu Hamzah al-Quraishi. Ia juga menyatakan bahwa para jihadis akan melakukan serangan yang lebih banyak.

"Tuhan, atas kehendak-Nya mengirim hukuman kepada para tiran saat ini dan pengikut mereka ... Yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang," katanya dalam singgungannya terkait COVID-19.

"Hari ini kami senang atas hukuman Tuhan ini untukmu," serunya.

Rekaman tersebut merupakan rekaman kelompok Muslim Sunni ketiga sejak mengangkat Abu Ibrahim al Hashemi al Quraishi sebagai pemimpin baru. Ia diangkat sebagai pemimpin setelah tewasnya Abu Bakar al Baghdadi oleh pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di barat laut Suriah akhir tahun lalu.

Quraishi juga mendesak para pejuang ISIS di mana pun untuk mempersiapkan kekuatan penuh untuk menghadapi pihak-pihak yang mereka sebut musuh Allah. Quraishi juga mengimbau para jihadis tak gentar untuk menyerang tempat-tempat musuh mereka. 

"Jangan biarkan satu hari berlalu tanpa membuat hidup mereka mengerikan," ujar Quraishi. 

Quraishi sendiri tidak memberikan target spesifik. Akan tetapi, mereka menyebutkan negara-negara di mana kelompok itu aktif seperti di Suriah dan Irak serta Afrika barat.

ISIS telah berjuang untuk menyusun kembali dan mengembangkan strategi baru sejak tewasnya al Baghdadi. Mereka kehilangan wilayah signifikan terakhirnya di Suriah pada 2019 setelah kalah di Irak.

Situs pemantauan SITE Intelligence Group mengatakan rekaman itu terlihat asli. "Juru bicara ISIS menggemakan sentimen jihad COVID-19 sebagai hukuman ilahi," katanya.

Pejabat kontraterorisme AS belum memverifikasi keaslian audio, meskipun rekaman audio tersebut jelas berasal dari divisi media pusat ISIS, Yayasan al-Furqan. Analis mengatakan suara itu tampaknya cocok dengan yang ada di rilis Qurashi sebelumnya.

Tidak hanya menyebutkan pandemi COVID-19, Quraishi juga menyinggung kelompok teror di Irak dan Suriah, perjanjian AS dengan Taliban di Afghanistan, dan meningkatnya ketegangan antara ISIS dan teror al-Qaeda di Afrika.

Analis juga mengatakan rekaman terbaru ini mungkin diharapkan untuk membangun momentum ISIS baru-baru ini, mengingat kelompok tersebut meningkatkan serangannya hampir dua kali lipat di Irak dan Suriah sejak Maret.