Bagikan:

JAKARTA - Koalisi grup maskapai penerbangan dan bandara pada Hari Kamis mengkritik rekomendasi baru yang meminta penumpang penerbangan dari China ke Uni Eropa (UE) untuk menunjukkan tes COVID-19 negatif sebelum keberangkatan.

Pejabat pemerintah UE membuat rekomendasi tersebut pada Hari Rabu, ketika Beijing berencana melonggarkan pembatasan perjalanan meskipun ada gelombang infeksi COVID baru.

The International Air Transport Association, Airlines for Europe dan ACI EuropE dalam pernyataan bersama mengatakan bahwa "lonjakan kasus COVID-19 di China saat ini diperkirakan tidak akan berdampak pada situasi epidemiologis di UE/EEA (Wilayah Ekonomi Eropa)".

Itu juga dikatakan bertentangan dengan penilaian sebelumnya oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).

ECDC minggu lalu mengatakan, warga UE memiliki tingkat vaksinasi yang relatif tinggi dan potensi infeksi impor rendah dibandingkan dengan infeksi harian di UE, dengan sistem perawatan kesehatan yang saat ini sedang mengatasinya.

"Meskipun sangat disesalkan rekomendasi yang disepakati kemarin sebagian besar merupakan reaksi spontan, sekarang penting bahwa rekomendasi tersebut diterapkan oleh negara-negara anggota UE dengan cara yang sepenuhnya seragam," sebut kelompok tersebut dalam pernyataan, dilansir dari Reuters 6 Januari.

Kelompok tersebut mengatakan, mereka berharap Uni Eropa akan menilai kembali rekomendasi tersebut pada pertengahan Januari.

Terpisah, Swedia dan Jerman pada Hari Kamis mengatakan mereka akan menerapkan rekomendasi tersebut dan lebih banyak negara di blok tersebut diharapkan segera melakukannya.

Diketahui, China berencana melonggarkan pembatasan perjalanan mulai Hari Minggu, meskipun gelombang infeksi baru telah membuat rumah sakit dan rumah duka China kewalahan.