Sederet Fakta Kasus Preman Kalijodo Bakar Hidup-hidup Mantan Istri
Ilustrasi Freepik

Bagikan:

JAKARTA – Kasus pria bakar mantan istri siri di Penjaringan, Jakarta Utara mengungkap sejumlah persoalan yang terjadi diantara MR (pelaku) dan DW (korban) selama menjalin rumah tangga. Berikut fakta-faktanya.

Korban Tewas Kekasih DW

S (39), adalah sosok kekasih baru DW. Pada saat kejadian, S dan DW sedang berdua di lokasi kejadian, dekat jembatan Jelambar. Memang keduanya adalah target MR, yang saat itu sudah membawa bensin dalam plastik.

Menurut saksi di lokasi kejadian, MR tiba-tiba menyiram S dan DW dengan bensin lalu menyulutnya dengan api. Pada saat kedua korban berteriak kesakitan, MR jalan santai meninggalkan lokasi sedangkan warga tidak ada yang berani mencegatnya.

S meraung kesakitan merasakan panasnya api yang membakar tubuh. DW pun demikian, tapi ia menceburkan diri ke kali. Warga menolong DW mengangkat tubuhnya dari dasar kali. DW selamat dengan kondisi luka parah, 85 persen. Oleh warga DW dilarikan ke rumah sakit.

Sedangkan kondisi S begitu tragis. Ia tewas karena luka bakar parah. Jasad S dibawa ke RS Polri malam itu juga untuk diautopsi.

Saksi melihat detik-detik korban dibakar

Pegadang kopi yang berjualan di dekat lokasi kejadian mengatakan bila pelaku diduga mantan suami korban. Pria yang akrab disapa Bewok itu menjelaskan, penyebab pelaku membakar korban karena cemburu dengan pacar baru D, yakni S.

“Pelakunya teriak “mati kau” pas melempar (botol berisi bensin),” kata Bewok saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis, 5 Januari.

Bewok mengatakan, pelaku setelah melakukan pelemparan itu langsung berjalan kaki meninggalkan lokasi.

“Dia lari, ke belakang. Arah Teluk Gong,”ucapnya.

Bewok mengungkapkan jika dirinya bersama warga lain membantu korban saat jatuh ke kali, lalu ditarik oleh warga sekitar menggunakan tali.

"Sudah melepuh badannya," tutupnya.

Polisi sempat kesulitan mencari pelaku

Kapolsek Penjaringan Kompol M. Probandono Bobby Danuardi mengatakan ada sedikit kesulitan dalam mengungkap identitas pelaku. Sebab menurut Bobby, di lokasi kejadian tidak terdapat kamera pengawas atau CCTV.

“Masih dalam proses pengejaran. Tidak ada CCTV di lokasi (kejadian). Lokasinya di pinggir kali,” kata Bobby dalam pesan singkat, Kamis, 5 Januari.

Selain itu, untuk korban yang selamat belum dapat dimintai keterangan lantaran masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pelaku mantan suami korban

Ayah korban DW, Paimin (72) mengaku dirinya yakin bahwa pelaku yang membakar anaknya dan kekasihnya adalah mantan suami korban yakni MR. Keyakinan itu berdasarkan dari saksi di lokasi kejadian, karena ada yang melihat MR melakukan pembakaran.

Walau demikian Paimin mengaku belum mengetahui lebih jauh motif pelaku membakar anaknya dan kekasih anaknya. Akan tetapi, Paimin mendapat kabar katanya pelaku cemburu lantaran anaknya sudah punya pacar baru.

“Dia cemburu. Kalau denger cerita, karena pacaran,” tutupnya.

Pihak kepolisian, setelah MR ditangkap, baru mengungkap bahwa pelaku adalah mantan suami korban.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Wibowo membenarkan bila pelaku ditangkap. Ridwan diamankan Jumat pagi, 6 Januari.

“Sudah Alhamdulillah sudah. Tadi pagi jam 8.30 WIB,” kata Wibowo saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 6 Januari.

Wibowo menyebut bila pelaku merupakan mantan suami korban, inisial D. Kekinian pelaku diamankan di Polsek Pejaringan, untuk diperiksa lebih lanjut.

“Ya betul-betul status hubungan dengan korban D (pernah) nikah siri dia,” katanya.

Rumah Tangga bermasalah

MR dan DW pernah menikah, dan bercerai pada Oktober 2022. Baru tiga bulan. Memang tidak dijelaskan apa penyebab keduanya bercerai, namun Paimin mengungkap bahwa selama MR selama menjadi suami DW tidak pernah menafkahi anaknya.

Paimin mengaku selama 17 tahun menjadi mertuanya, kebutuhan sehari-hari MR ditanggung oleh dirinya. Sebab kata Paimin, pelaku tidak memiliki pekerjaan alias menganggur.

“17 tahun jadi menantu, enggak ada kerjaan. Kerjaan aja enggak tau. Anak 3, tanggung jawab saya semua sama D (korban) ini. Makan aja nih, pagi dikirim dari sini, sore dikirim dari sini. Untuk si MR. Dikirim sama D,” kata Paimin saat ditemui di rumahnya di Jalan Jelambar, Jakarta Barat, Kamis, 5 Januari.

Paimin kembali mengatakan, MR setiap harinya hanya minum-minuman keras dan berjudi. Tak jarang ia mendengar bila MR kerap bikin masalah dengan orang lain.

“Dia suka mabok dan suka judi,” ucapnya.

Pelaku sering bermasalah dengan hukum

Paimin juga mengatakan bila terduga pelaku kerap membuat masalah, bahkan pernah membacok orang.

“Namanya tukang mabok, minum. Pernah bacok juga,” kata Paimin saat ditemui di Jalan Jelambar, Jakarta Barat, Kamis, 5 Januari.

Selain itu, lanjut Paimin, terduga pelaku kerap berurusan dengan polisi.

“Iya. Belum lama dia (pelaku) juga kena masalah juga. Belum lama ini. Salemba apa Jatinegara, Polisi katanya yang bawa. Berapa hari lalu, seminggu atau apa.” ucapnya.

Ditangkap tanpa melawan

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Wibowo mengatakan bahwa MR telah ditangkap sejak Jumat pagi, 6 Januari. MR ditangkap di Teluk Gong, Jakarta Barat. MR tidak melakukan perlawanan saat ditangkap petugas.

Setelah itu MR dibawa ke Polsek Penjaringan. Di situ MR mengakui semua perbuatannya, yakni membakar DW dan S. DW selamat meski mengalami luka bakar 85 persen. Sedangkan S tewas.

“Sudah tersangka. Dia sudah mengakui (perbuatannya-red),” kata Wibowo saat dikonfirmasi, Jumat, 6 Januari.

Pelaku adalah preman Kalijodo

Bowo, tetangga DW, menceritakan bila pelaku MR alias Ridwan adalah Preman Kali Jodoh. Bahkan tetangga di Jalan Jelamabar Ilir, Tambora, Jakarta Barat tidak ada yang berani berbicara dengan pelaku.

“Orangnya gampang tersinggung. Dia Preman Kalijodo. Orangnya mudah tersinggung,” kata Bowo saat ditemui di Jalan Jelambar Ilir, Jakarta Barat, Jumat, 6 Jakarta Barat.

Bowo menuturkan bila Ridwan merupakan orang yang ditakuti di dearah tersebut. Selain tempramental, dia juga ringan tangan, memukul bahkan membacok orang.

“Dia residivis. Sering pukul orang, bahkan pernah bacok. Makanya di sini (warga) tahu kelakuannya, tapi rada takut juga, mendingan lebih baik menjauh dengan Iwan,” ucapnya.