JAKARTA - Pertemuan Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara dinilai sebagai kode akan adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, memprediksi Jokowi bakal melakukan kocok ulang Kabinet Indonesia Maju pada awal tahun depan.
Sebab menurut Adi, siapapun yang diundang ke istana, khususnya di tengah isu reshuffle pasti dikaitkan dengan perombakan kabinet.
"Ini kan semacam kode, bahwa nanti siapapun yang diundang ke istana dalam waktu dekat ini, (khususnya) di tengah isu reshuffle pasti akan dikaitkan dengan reshuffle yang terus berhembus itu," ujar Adi di Jakarta, Kamis, 29 Desember.
Adi menilai, kedatangan FX Rudy ke istana menguatkan sinyal bahwa reshuffle kabinet akan terjadi pada bulan depan. Terlebih, Jokowi sudah menyatakan membuka kemungkinan mengganti menterinya.
"Bagi saya, kedatangan FX Rudy ke istana menguatkan isu bahwa reshuffle akan segera dilakukan oleh Jokowi, mungkin bulan depan," kata Adi.
Adi menambahkan, kehadiran Rudy ke istana tidak mungkin terjadi apabila Jokowi tidak memanggil kader PDIP itu. Dia pun meyakini, Rudy menjadi salah satu kandidat menteri yang akan masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kehadiran FX Rudy ke istana pastinya di-legacy untuk menegaskan, bahwa akan terjadi reshuffle dalam waktu dekat ini. Dan, sangat mungkin Pak Rudy akan masuk nominasi sebagai kandidat menteri," pungkas Adi.
Sementara FX Hadi Rudyatmo membantah pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Senin sore, 26 Desember, membicarakan tentang politik ataupun rencana reshuffle kabinet.
Rudy mengaku tidak dipanggil secara khusus oleh Jokowi ke Istana. Dia mengungkapkan, dirinya ke Jakarta lantaran ada urusan pekerjaan.
"Saya nggak dipanggil (Jokowi, red), hanya mampir. Kalau ke Jakarta, disuruh mampir. Yo mampir to yo. Ke sana jam 5 sore, ndak ada pembicaraan apa-apa (reshuffle)," jelas Rudy, Rabu, 27 Desember.
BACA JUGA:
Rudy pun menegaskan, pertemuan tersebut tidak membahas politik sama sekali, apalagi soal reshuffle.
"Tidak ada soal politik. Murni ngobrol soal keluarga. Pak Jokowi cerita soal pengalamannya Ngunduh Mantu kemarin. Itu saja," tegasnya.