Direktur Eksekutif PPI Prediksi <i>Reshuffle</i> Bulan Depan, PKB: Parpol Koalisi Belum Diajak Ngomong
Presiden Jokowi bersama Wapres Ma'ruf Amin/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda, mengaku pihaknya belum mendapat informasi terkait wacana reshuffle kabinet bakal dilakukan pada bulan depan atau awal tahun baru 2023.

Pasalnya, hingga hari ini Presiden Joko Widodo belum mengajak partai-partai politik untuk membahas perombakan kabinet. 

"Sampai hari ini, parpol-parpol koalisi belum diajak ngomong terkait dengan isu reshuffle ini," ujar Huda kepada wartawan, Kamis, 29 Desember. 

Menurut Huda, biasanya para petinggi parpol koalisi akan diundang untuk duduk bersama membahas hal tersebut, sebagaimana reshuffle sebelumnya.

"Dipanggil partai masing-masing atau bertemu bersama. (Tapi) sampai saat ini belum ada," ungkapnya. 

Kendati demikian, Ketua Komisi X DPR RI itu menilai wajar apabila Presiden Jokowi hendak mengganti atau mencopot menterinya meski masa jabatannya akan berakhir. Huda mengatakan, presiden punya hak untuk kapan saja melakukan reshuffle kabinet.

"Artinya, urgensi itu semua tergantung presiden. Karena perlu diingat, menteri itu political point. Jadi dia pejabat politik. Karena pejabat politik dan statusnya pembantu presiden, jadi membantu. Kalau yang mau dibantu udah merasa enggak nyaman, kan kapan pun bisa diganti," jelas Huda. 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, memprediksi Presiden Jokowi bakal melakukan kocok ulang Kabinet Indonesia Maju pada awal tahun depan.

Hal ini menyusul adanya pertemuan Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dengan Jokowi di Istana Negara pada Senin, 26 Desember, sore. 

Menurut Adi, siapa pun yang diundang ke istana, khususnya di tengah isu reshuffle pasti dikaitkan dengan perombakan kabinet.

"Ini kan semacam kode, bahwa nanti siapa pun yang diundang ke istana dalam waktu dekat ini, (khususnya) di tengah isu reshuffle pasti akan dikaitkan dengan reshuffle yang terus berhembus itu," ujar Adi di Jakarta, Kamis, 29 Desember. 

Adi menilai, kedatangan FX Rudy ke istana menguatkan sinyal bahwa reshuffle kabinet akan terjadi pada bulan depan. Terlebih, Jokowi sudah menyatakan membuka kemungkinan mengganti menterinya. 

"Bagi saya, kedatangan FX Rudy ke istana menguatkan isu reshuffle akan segera dilakukan oleh Jokowi, mungkin bulan depan," kata Adi.