AirNav: Tidak Ada Penolakan Jetstar Mendarat di Bali, Alasan Operasional Kembali ke Melbourne
ILUSTRASI/UNSPLASH/Josh Withers

Bagikan:

DENPASAR - Manajer Perencanaan Evaluasi dan Operasi AirNav Bandara I Gusti Ngurah Rai, Partoyo, menegaskan tidak ada penolakan pesawat Jetstar mendarat di Bali. Pesawat kembali ke bandara asal (return to base) di Melbourne karena kendala operasional.

"Tidak ada (penolakan). Jetstar itu, dia masih di wilayah udaranya Australia, dari (Melbourne) dia berangkat ke Bali, cuma alasan operasional katanya, jadi dia kembali ke bandara asal," kata Partoyo dikonfirmasi, Kamis, 29 Desember.

Partoyo mengaku tak tahu kendala operasional yang membuat pesawat putar balik ke Australia.

“Yang jelas memberitahukan ke kita, kembali ke bandara asal karena alasan tertentu, alasan operasional mereka. Tidak ada penolakan," tegas Partoyo.

Pesawat Jetstar JQ35 dari Melbourne, Australia, sebelumnya dikabarkan ditolak mendarat di Denpasar, Bali, pada Selasa (27/12) malam buntut miskomunikasi.

Pesawat itu mulanya dijadwalkan berangkat dari Bandara Melbourne ke Denpasar untuk tiba pada pukul 01.25 waktu Indonesia. Namun pesawat mengalami delay selama lima jam sebelum akhirnya berangkat sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

Pesawat itu sudah hampir tiba di pinggiran Australia. Namun, pesawat itu kemudian kembali lagi ke Melbourne setelah sempat berputar di udara.

Berdasarkan cuplikan FlightRadar24, pesawat itu berputar balik di langit sebelum menuju arah Victoria. Para penumpang lantas menumpahkan kekesalannya di media sosial setelah terpaksa mengudara selama 12 jam.

Juru bicara Jetstar pun buka suara setelah muncul spekulasi mengenai alasan pesawat ditolak masuk. Dia mengatakan terjadi miskomunikasi internal sehingga mengakibatkan pesawat terpaksa putar balik.