Soal Jetstar Putar Balik ke Australia, Sandiaga Uno: Maskapai Harus Tertib Patuhi Aturan yang Berlaku
Menparekraf Sandiaga Uno. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau seluruh maskapai penerbangan nasional dan internasional harus selalu mematuhi prosedur dan aturan sesuai Undang-Undang yang berlaku.

Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan bersama, terutama para wisatawan.

Sandiaga menyebut hal tersebut lantaran adanya miskomunikasi internal di kantor pusat maskapai Jetstar Melbourne.

Seperti diketahui, penerbangan JQ35 dari Melbourne ke Denpasar pada 27 Desember lalu diputuskan untuk return to base. Sebab, pesawat berangkat tanpa persetujuan penerbangan atau flight approval yang diperlukan untuk tiba di Denpasar, Bali.

"Saat ini, Jetstar sedang me-review secara menyeluruh kejadian tersebut dan akan menerapkan prosedur untuk mencegah hal ini terulang lagi," ujar Sandiaga dalam keterangan persnya, dikutip pada Rabu, 4 Januari.

"Kemenparekraf juga mengingatkan kepada para maskapai untuk tertib mematuhi prosedur dan aturan yang berlaku. Peraturan harus ditegakkan demi keselamatan bersama," lanjutnya.

Apabila seluruh prosedur dan aturan yang berlaku ini dipatuhi oleh seluruh maskapai penerbangan, ke depannya akan sangat membantu target kinerja Kemenparekraf dalam mencapai 3,5-7,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2023 dan 1,2-1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara.

"Bali sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia diharapkan dapat menopang target tersebut dengan jumlah kunjungan wisman sebesar empat juta di tahun 2023," ucap Sandiaga.

Ia juga mengapresiasi kinerja otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, karena sudah memberikan pelayanan prima kepada wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sepanjang 2022.

Sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan mengatakan, peristiwa pesawat Jetstar Airways JQ035 yang putar balik ke Melbourne terjadi karena tidak memenuhi persyaratan mendarat di Bali.

"Kordinasi dengan manajemen Jetstar, solusinya adalah sebagian penumpang dialihkan ke penerbangan Virgin Australia dan Qantas di malam tersebut, sebagian ada yang bermalam di hotel dengan tanggungan Jetstar," kata Handy dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Desember.

Jetstar Airways menerbangkan pesawat tersebut dari Melbourne sebagai extra flight JQ1035 pada 28 Desember. Secara keseluruhan, maskapai Jetstar Airways menerbangkan tujuh jadwal penerbangan ke Bali dari berbagai kota di Australia.

"Kami berharap ke depan untuk penerbangan yang dilaksanakan oleh para maskapai dapat dipastikan telah memenuhi syarat dan prosedur yang ada dan pastikan kordinasi dengan pengelola bandara, bilamana terjadi irregularity," ujarnya.